Biden Wanti-wanti AS Bisa Terseret Perang Lebih Luas di Timur Tengah usai Iran Serang Israel
Biden sudah mewanti-wanti bahwa AS bisa terseret ke perang di Timur Tengah pasca eskalasi konflik antara Iran dan Israel.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mewanti-wanti negaranya dapat terseret ke dalam perang lebih luas di Timur Tengah usai Iran berhasil melakukan serangan rudal dan drone ke Israel beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikannya dalam tulisan opini yang diterbitkan Wall Street Journal (WSJ).
Dalam opininya itu, Biden meyakinkan para anggota dewan AS untuk meloloskan bantuan militer ke Ukraina dan Israel.
Dia menegaskan, saat ini, bukan saatnya untuk meninggalkan sekutunya dalam perang.
"Sekarang bukan waktunya untuk meninggalkan rekan-rekan kita. DPR harus meloloskan legislasi keamanan nasional yang mendesak untuk Ukraina dan Israel, serta bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk warga Palestina di Gaza," tulis Biden dalam kolom opininya tersebut.
Partai Republik dan Demokrat telah bersitegang selama berbulan-bulan terkait bantuan militer asing.
Adapun beberapa anggota Partai Republik telah meminta anggaran untuk mengendalikan perbatasan AS dan Meksiko.
Sedangkan anggota Partai Demokrat pun turut mempertanyakan bantuan tanpa syarat yang diberikan kepada Israel.
Selain itu, adapula perdebatan mengenai pemberian bantuan kepada Ukraina terkait invasi Rusia.
Baca juga: Biden Telepon Netanyahu, Rencana Serangan Balasan Israel Ditunda
Terkait konflik Iran-Israel yang dinilai bisa menimbulkan perang kawasan yang lebih luas, Biden mengungkapkan: "Jika Iran berhasil meningkatkan serangannya secara signifikan terhadap Israel, AS bisa jadi akan terlibat."
Biden pun menambahkan bahwa "tidak terpikirkan" AS akan berdiam diri jika pertahanan Israel melemah dan "Iran dapat melakukan penghancuran yang dimaksudkannya akhir pekan ini."
Adapun penghancuran yang dimaksud Biden tentunya serangan rudal dan drone Iran ke Israel pada akhir pekan lalu menanggapi diserangnya gedung konsulat Iran di Damaskus serta menewaskan para pejabat senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Biden mengungkapkan sebenarnya Ukraina maupun Israel mampu untuk menjaga kedaulatan negaranya sendiri.
Namun, sambungnya, kedua negara itu masih bergantung pada bantuan seperti persenjataan dari AS untuk melakukannya.