Sistem GPS Yordania Masih Berantakan Pasca-Serangan Iran: Jamming Israel Jadi Sumber Kekacauan
Yordania secara terbuka menyatakan kalau Israel adalah sumber kekacauan dari gangguan sistem Global Positioning System di negara mereka.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dengan melihat peta Timur Tengah secara sekilas saja, tampak jelas posisi canggung Yordania di tengah konfrontasi antara Israel dan Iran.
Negara Arab kecil ini terletak di antara Israel dan Iran, dua kekuatan yang saling membenci.
Yordania kini berada dalam eskalasi ketegangan yang dapat memicu perang terbuka di kawasan tersebut.
Pertarungan antara Iran dan Israel menempatkan Yordania dalam dilema yang sangat berat.
Ini menunjukkan betapa rumitnya keseimbangan politik dan strategis yang telah dikelola sebuah negara yang biasanya tidak menarik perhatian dunia selama berpuluh-puluh tahun.
Itu terjadi pada Sabtu (13/04) lalu, ketika Iran dan milisi pendukungnya meluncurkan hujan drone dan rudal menuju Israel untuk membalas serangan Israel yang menghancurkan konsulat Iran di Damaskus sehingga menewaskan sejumlah perwira.
Angkatan Udara Yordania dikerahkan untuk mencegat proyektil-proyektil tersebut. Yordania adalah satu-satunya negara Arab yang secara terbuka menyatakan melakukan itu atas dalih mengamankan kedaulatan dan mengamankan wilayah udara mereka.
Para pakar sudah memprediksi pasukan AS dan Inggris di wilayah tersebut akan turut menangkal serangan Iran, namun respons dari Yordania membuat banyak pihak terkejut, termasuk Israel.
Meskipun Yordania adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang mempertahankan hubungan formal dengan Israel, mereka adalah salah satu negara yang paling keras mengutuk intervensi militer Israel di Gaza.
Hubungan antara keduanya juga berada dalam fase terburuk selama beberapa tahun terakhir.
Menteri Luar Negeri Yordania, Haysan Afami, menuduh Israel melakukan “kejahatan perang” di Gaza dan menyatakan dukungan terhadap gugatan genosida yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional terhadap Israel.
Pada November, Yordania menarik duta besarnya dari Tel Aviv sebagai bentuk protes atas tindakan pasukan Israel di Gaza. Yordania juga menghentikan perjanjian bilateral mengenai air dan energi surya.
Sekitar separuh penduduk Yordania adalah pengungsi atau keturunan Palestina yang masih mengingat empat perang antara Yordania dengan Israel sejak tahun 1948.
Lalu mengapa pasukan Yordania berupaya menetralisir serangan Iran terhadap Israel?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.