Ledakan Diduga Serangan Israel, Iran Tangguhkan Penerbangan di Bandara Teheran, Isfahan, dan Shiraz
Iran menangguhkan penerbangan di beberapa wilayah termasuk di bandar Teheran, Isfahan, dan Shiraz menyusul ledakan yang terjadi di wilayah tersebut.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Iran menangguhkan penerbangan di beberapa wilayah termasuk di bandar Teheran, Isfahan, dan Shiraz, menurut pernyataan Perusahaan Navigasi Udara dan Bandara Iran, dikutip dari Al Jazeera.
Kantor berita Iran melaporkan rudal pertahanan udara Teheran juga telah diaktifkan.
Berdasarkan laporan dari kantor berita Fars Iran, pihak berwenang mengambil langkah tersebut menyusul ledakan yang terdengar di dekat bandara kota Isfahan.
Namun, apa yang menjadi penyebab ledakan itu belum diketahui, kata Reuters.
"Penyebab suara ledakan masih belum diketahui, dan penyelidikan terus dilakukan hingga rincian dari insiedn tersebut ditentukan," kata kantor berita tersebut.
Akhir pekan kemarin, Iran meluncurkan serangan udara ke Israel dengan menembakkan lebih dari 300 proyektil sebagai balasan atas pengeboman Konsulatnya di Damaskus, Suriah 1 April kemarin.
Sebagian besar drone dan rudal Iran ditembak jatuh sebelum mencapai wilayah Israel.
Israel telah berjanji untuk merespons Iran.
Namun, Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa telah meminta Israel untuk tidak menanggapi lebih lanjut hal ini.
Pada Kamis (18/4/2024) kemarin, Iran mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memaksa Israel menghentikan serangan militer lebih lanjut.
Sekretaris Jenderal PBB juga memperingatkan bahwa kawasan Timur Tengah saat ini berada dalam kondisi paling berbahaya.
Baca juga: Rudal Israel Hantam Iran, Ledakan Terdengar di Dekat Pangkalan AU di Isfahan
Tak berhenti di situ saja, analis dan pengamat juga telah menyuarakan kekhawatiran tentang risiko perang Israel-Gaza.
Menurut mereka, konflik kedua negara itu bisa menjadi perang proksi lebih parah jika tidak ada pihak yang menahan diri.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)