Populer Internasional: Iran Gelar Parade Drone dan Rudal - Qatar Terancam Mundur sebagai Mediator
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya Iran menggelar parade rudal dan drone seolah menunjukkan kesiapan militernya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
2. Menlu Iran Tiba di New York Empat Hari setelah Serangan ke Israel, Ini Perkara yang Bakal Dibahas
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, telah tiba di New York untuk menghadiri pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Hal ini menjadi sorotan banyak pihak mengingat kedatangan Amir-Abdollahian ini, terjadi hanya empat hari setelah Iran meluncurkan operasi hukuman "True Promise".
Operasi yang berlangsung pada akhir pekan lalu ini adalah respons terhadap serangan udara rezim Zionis terhadap kedutaan Iran di Damaskus awal April lalu.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pada 1 April 2024 lalu, Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara Israel yang menewaskan sejumlah perwira militer Iran.
Salah satu yang menjadi korban tewas dalam serangan Israel tersebut termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.
3. Iran Sebut Israel Bohong Serangan Udara Cuma Berhasil 1 Persen, 3 Situs Militer Hancur Tak Diekspos
Israel meremehkan serangan udara Iran, Mingggu (14/4/2024) dini hari, dengan menyebut serangan hanya sukses 1 persen mencapai target.
Untuk membuktikan hal tersebut, Tehran Times menyebut Israel hanya memfilmkan bagian-bagian tertentu dari wilayah yang terkena dampak serangan.
Israel juga disebut melarang mendistribusikan rekaman lain dampak serangan Iran.
Dalam sebuah video yang dirilis Israel, seorang anggota militer Israel yang berbahasa Persia terlihat berdiri di samping penguat rudal dan mengklaim bahwa itu adalah “rudal Iran yang meleset dari sasaran”.
Baca juga: Eks-KSAU Israel: Iran Superpower Soal Rudal dan Drone Tapi Lembek Soal Pertahanan
“Ini menunjukkan bahwa meskipun ada klaim dari Republik Islam, pangkalan-pangkalan Israel tidak mengalami kerusakan,” katanya.
Namun, media Iran menyebut tampaknya Israel tidak menyadari bahwa booster dirancang untuk terpisah dari rudal sebelum hulu ledak mencapai targetnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.