Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Diplomat Palestina Riyad Mansour, Videonya Menahan Tangis di PBB Viral

Inilah sosok Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB yang viral saat memberikan pernyataan setelah keanggotaan penuh Palestina di PBB diveto AS.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Profil Diplomat Palestina Riyad Mansour, Videonya Menahan Tangis di PBB Viral
X
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour memberikan pernyataan setelah AS veto negaranya sebagai anggota penuh PBB. 

Di bawah Mansour, Misi Pengamat Permanen Palestina untuk PBB berubah dari "entitas" menjadi "Negara Pengamat non-Anggota" pada tanggal 29 November 2012.

Riyad Mansour meraih gelar Ph.D dalam bidang Konseling dari University of Akron, gelar Master of Science dalam bidang Konseling Pendidikan, dan gelar Bachelor of Arts dalam bidang Filsafat dari Youngstown State University.

Pada tahun 2002, Mansour menjabat sebagai profesor tambahan di Departemen Ilmu Politik di Universitas Central Florida.

AS memveto upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Pada hari Kamis (18/4/2024), Amerika Serikat mengatakan tidak untuk menerima Palestina sebagai anggota penuh PBB.

AS menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara untuk menentang rancangan resolusi yang akan memberikan Palestina status anggota penuh di PBB, bukan sekedar status pengamat seperti saat ini.

Ada 12 suara yang mendukung resolusi tersebut, yakni Rusia, China, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Ekuador, Aljazair, Malta, Slovenia, Sierra Leone, Mozambik dan Guyana.

Dua negara anggota lainnya, Inggris dan Swiss, abstain dalam pemungutan suara.

Berita Rekomendasi

Duta Besar Palestina untuk PBB mengajukan kembali permintaan keanggotaan penuh PBB untuk Palestina dua minggu lalu.

Selama dua minggu terakhir, pemerintahan AS Joe Biden telah menekan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan para penasihatnya untuk tidak melanjutkan pengjuan mereka, namun Abbas menolak permintaan tersebut, Axios melaporkan.

Sementara itu, Perwakilan AS dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut tidak berarti bahwa AS menentang negara Palestina.

Namun pengakuan negara Palestina harus merupakan hasil perundingan langsung antara Israel dan Palestina dan bukan merupakan tindakan sepihak melalui PBB.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Terkini
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas