Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gagal Hardik Serangan Hamas, Pejabat Intelijen Israel Letakkan Jabatan sementara Netanyahu Diam Saja

Gagal menghardik serangan Hamas 7 Oktober 2023, Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva meletakkan jabatannya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gagal Hardik Serangan Hamas, Pejabat Intelijen Israel Letakkan Jabatan sementara Netanyahu Diam Saja
Tangkap Layar Twitter/X
Gagal menghardik serangan Hamas 7 Oktober 2023, Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva meletakkan jabatannya, Senin (22/4/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Gagal menghardik serangan Hamas 7 Oktober 2023, Kepala Direktorat Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva meletakkan jabatannya, Senin (22/4/2024).

Haliva menjadi tokoh senior pertama yang mengundurkan diri menyusul perang tersebut.

"Haliva meminta untuk menyudahi dinasnya sebagai bentuk tanggung jawab atas kepemimpinannya," ungkap militer dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menambahkan Kepala Staf Militer Israel menerima permintaan pengunduran diri Haliva dan mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya.

Pengunduran diri Haliva membuka kemungkinan dampak yang lebih besar di antara para petinggi keamanan Israel atas serangan Hamas.

Namun, keterangan mengenai waktu pengajuan pengunduran diri Haliva tidak jelas.

Meski Haliva dan pihak-pihak lain mengakui kesalahan karena gagal menghentikan serangan Hamas 7 Oktober, pihak lain diam saja, terutama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Berita Rekomendasi

Serangan Hamas 7 Oktober telah memicu pembalasan tanpa henti terhadap kelompok militan yang menguasai Gaza sampai hari ini.

Berdasarkan laporan tersebut, jumlah korban tewas terbaru mencapai 34.582 warga Palestina dan 1.139 orang tewas di Israel sejak 7 Oktober.

Dikutip dari Al Jazeerea, pada Minggu malam (21/4/2024), melalui pidatonya, Netanyahu mengatakan akan lebih keras dalam menanggapi hamas.

"Satu-satunya cara untuk memulangkan para tawanan adalah melalui tekanan militer dan politik," katanya.

Ini bukanlah hal yang baru.


Pernyataan Neteanyahu sudah kerap dilontarkan, terutama dalam tujuh bulan terakhir.

Baca juga: Respon Hamas Soal Proposal Kesepakatan Pertukaran Sandera, Keukeuh Tuntut Gencatan Senjata Permanen

Amerika mengumumkan serangkaian sanksi baru terkait dengan pemukim Isreal di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat (19/4/2024) kemarin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas