Euro-Med: Ada 140 Kuburan Massal di Gaza, Israel Lakukan Pengusiran Paksa Terbesar dalam Sejarah
Euro-Mediterania menunjukkan, Israel menjatuhkan lebih dari 70.000 ton bahan peledak di Jalur Gaza.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pada bulan Februari, Dr. Ghalayini menerima telepon dari Najwa.
“Saya harus menyampaikan kabar buruk kepadanya bahwa embrio-embrionya telah hancur,” kenang sang dokter.
"Ini adalah satu-satunya kesempatannya dalam hidup."
Mirip dengan Najwa, serangan Israel tersebut menghancurkan harapan dan impian banyak perempuan di Gaza yang berjuang untuk memiliki anak.
Lebih dari 10.000 perempuan terbunuh di Gaza sejak perang dimulai, menurut perkiraan laporan UN Women pada bulan April.
Baca juga: Sempat Ditutupi Israel, Hamas Ungkap 30 Jenderal dan Perwira Shin Bet Masih Ditahan di Gaza
Kondisi yang tidak sehat, serta terbatasnya akses terhadap makanan dan air bersih, membuat perempuan hamil dan anak-anaknya sangat rentan terhadap komplikasi dan risiko kesehatan yang signifikan.
Dr. Ghalayini (73), mendirikan Al Basma pada tahun 1997, setelah terinspirasi oleh karya gurunya, “Saya berlatih dengan pionir fertilisasi in vitro, Patrick Steptoe dan Profesor Robert Edwards di klinik IVF pertama di dunia pada tahun 1983," katanya kepada ABC News.
Karya perintis Steptoe dan Edwards menghasilkan bayi pertama yang lahir melalui fertilisasi in vitro pada tahun 1978.
Al Basma dikembangkan menjadi pusat kesuburan utama di Gaza, dengan lebih dari separuh perawatan dilakukan di pusat tersebut.
“Kami memiliki rata-rata 60-70 pasien per bulan dalam 5 atau 6 tahun terakhir," kata Ghalayini kepada ABC News.
"Sebelumnya, jumlahnya mencapai 100 pasien per bulan."
"Kami merawat 50 persen pasien di Gaza, sementara separuh sisanya dibagi ke delapan pusat kesuburan lainnya."
“Kami berkembang secara dramatis selama bertahun-tahun meskipun Gaza berada di bawah pengepungan Israel,” kata Mohammed Ajjour, 37 tahun, kepala ahli embriologi dan direktur laboratorium IVF di Al Basma.
Karena serangan militer Israel, Dr. Ghalayini memutuskan untuk menutup pusat tersebut pada bulan November lalu.