Jet dan Kapal Perang Israel Menyerang Gaza dari Utara ke Selatan, Hari ke-200 Genosida di Gaza
Dengan menggunakan pesawat tempur, tentara Israel mengebom Gaza dari utara ke selatan pada hari ke-200 perang.
Penulis: Muhammad Barir
Israel mengklaim Rafah adalah benteng terakhir Hamas – meskipun kelompok tersebut bercokol di beberapa wilayah Gaza bersama dengan faksi perlawanan lainnya.
Hizbullah Menyerang Markas Brigade Golani
Saat Israel bersiap menyerang Rafah, dari Lebanon, Hizbullah menyerang markas militer jauh di dalam wilayah Israel tepat di Hari ke-200 perang Gaza.
Perlawanan Islam menggunakan umpan dan drone peledak untuk menargetkan pangkalan di dekat kota pesisir Acre.
Hizbullah menyerang markas Brigade Golani tentara Israel dengan drone pada tanggal 23 April, yang merupakan serangan terdalam di Israel sejak dimulainya perang pada tanggal 8 Oktober, Al-Mayadeen melaporkan.
Kelompok perlawanan Lebanon membenarkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan markas besar Brigade Golani dan markas besar Unit Egoz 621 di barak Sharaga, sebelah utara kota Akka yang diduduki, dan drone tersebut mengenai sasaran mereka secara akurat.
Koresponden Al-Mayadeen mengkonfirmasi bahwa serangan jauh di pantai Israel melibatkan peluncuran sekumpulan drone umpan dan peledak yang berhasil mencapai sasaran mereka.
Hizbullah menyatakan serangan itu sebagai respons atas serangan Israel di kota Adloun dan pembunuhan salah satu pejuangnya, Hussein Azkoul.
Media Israel telah melaporkan bunyi sirene di wilayah Galilea Atas karena takut akan infiltrasi drone, menunjuk pada peluncuran rudal pencegat terhadap sasaran udara yang mencurigakan di langit di atas Nahariya.
Media Israel juga mengindikasikan bahwa sirene dibunyikan di sejumlah besar pemukiman di utara, hingga Acre, karena takut akan infiltrasi drone.
Radio Tentara Israel mengkonfirmasi bahwa 200.000 warga Israel dievakuasi ke tempat perlindungan bom di utara setelah tiga drone diluncurkan dari Lebanon di atas Nahariya.
Hal ini terjadi setelah Hizbullah melancarkan serangan gabungan pada Rabu lalu dengan peluru kendali dan drone penyerangan ke markas besar perusahaan pengintai militer baru di Arab al-Aramshe.
Kelompok perlawanan menyatakan seorang jenderal Israel tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Layanan penyelamatan Israel Magen David Adom mengatakan 18 orang terluka, empat di antaranya serius. Laporan tersebut tidak mengidentifikasi mereka atau menunjukkan apakah mereka tentara atau warga sipil.
Surat kabar Israel Israel Hayom baru-baru ini melaporkan bahwa tentara Israel semakin berjuang menghadapi serangan pesawat tak berawak Hizbullah.