Rusia Bisa Hapus Mitos Hebatnya Senjata Barat, Klaim 22.000 Drone Hancur di Ukraina
Rusia mengklaim bisa menghapus mitos kehebatan dan keunggulan senjata buatan negara Barat dengan menghancurkannya dalam perang di Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, mengatakan Rusia mulai meningkatkan persenjataan modernnya hingga 85 persen dalam dua tahun ke depan.
Ia mengklaim Rusia mampu menghilangkan mitos keunggulan senjata buatan negara-negara Eropa Barat.
Menurutnya, hal ini dibuktikan melalui kemampuan tempur pasukan Rusia dalam menghadapi serangan balasan Ukraina yang gagal tahun lalu, padahal sudah mengandalkan instruktur dan senjata dari NATO.
“Rezim Kiev telah gagal mencapai tujuan serangan balasan yang disiapkan oleh instruktur NATO. Pasukan kami telah menghilangkan mitos tentang keunggulan senjata buatan Barat," katanya dalam pertemuan Dewan Kementerian Pertahanan Rusia, Selasa (23/4/2024).
"Perusahaan pertahanan Rusia telah meningkatkan kapasitas produksi mereka beberapa kali lipat, hal ini dibuktikan dengan situasi di wilayah operasi khusus militer,” ujarnya, merujuk pada Ukraina, seperti dilaporkan TASS.
Rusia Hancurkan Senjata Barat di Ukraina
Sergey Shoigu mengklaim pasukan Rusia menghancurkan lebih dari 22.000 drone militer di Ukraina.
"Pasukan Rusia juga menghancurkan lebih dari 3.500 roket HIMARS dan 600 rudal," ujarnya.
Ia lalu membagikan rincian data yang diperoleh Kementerian Pertahanan Rusia.
“Secara keseluruhan, benda-benda berikut telah hancur sejak dimulainya operasi tempur: lebih dari 22.000 drone dan sekitar 6.000 roket, termasuk 3.549 HIMARS dan 361 amunisi Vampir, sekitar 2.000 target udara lainnya, di antaranya 592 pesawat, 270 helikopter, 349 target permukaan-ke-udara, 329 rudal balistik udara dan taktis, 278 rudal anti-radar dan 37 balon udara," ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan Rusia sedang meningkatkan kemampuan tempur dari tentaranya untuk menargetkan lebih banyak senjata Barat.
Rusia Tingkatkan Produksi Senjata
Menteri Pertahanan Rusia itu juga menjelaskan agenda militer Rusia untuk meningkatkan produksi senjata tahun ini.
Baca juga: Mengapa Produk Barat di Rusia Tetap Eksis Meski Ada Sanksi Berat ke Rusia?
Rusia akan memiliki sistem pertahanan udara S-500 pertama dalam dua modifikasi, S-400, S-300V4, Buk-M3 dan Tor-M2U tahun ini.
Selain itu, Rusia akan mengesahkan kompleks atau stasiun radar rudal permukaan-ke-udara generasi berikutnya.
“Melengkapi pasukan pertahanan udara dan pertahanan rudal anti-balistik dengan persenjataan canggih merupakan tugas prioritas dalam pengembangan Pasukan Dirgantara," katanya, dikutip dari Anadolu.