Al Qassam Hamas Rilis Video Hidup Sandera AS, Qatar Tampar Israel, Rumah Netanyahu Digeruduk
Bukti video ini disebut sebagai tamparan Qatar ke Israel yang menghujani mediator negosiasi itu dengan kritik dan tuduhan keberpihakan ke Hamas
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Al-Qassam Rilis Video Sandera Israel-AS Hidup, Qatar Tampar Israel, Rumah Netanyahu Digeruduk
TRIBUNNEWS.COM - Situs web Axios melaporkan, kalau pemerintah Amerika menerima rekaman video tahanan Israel yang ditahan oleh Hamas, Hersh Goldberg Paulin, yang juga memegang kewarganegaraan Amerika, dalam kondisi hidup, Senin lalu.
Laporan itu mengutip seorang pejabat Amerika yang kalau perihal Goldberg dan sandera lainnya menjadi pembahasan dalam diskusi via panggilan telepon antara Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken, serta pejabat senior di Gedung Putih.
Pejabat itu menambahkan, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar bertemu dengan sejumlah anggota keluarga Goldberg di kantornya di Doha beberapa bulan lalu.
Baca juga: Sebut Israel Negara Sampah, Jutaan Pemukim Eksodus: Permintaan Paspor Barat Naik 5 Kali Lipat
Tamparan Qatar Buat Israel
Axios mengatakan, pemberian bukti video tahanan yang hidup dari Brigade Al-Qassam Hamas ke Qatar untuk ditunjukkan ke pihak Amerika Serikat (AS), merupakan pencapaian politik yang penting dalam negosiasi pertukaran sandera yang masih terus berlangsung.
Bukti video ini disebut-sebut juga sebagai tamparan Qatar ke Israel yang menghujani mediator negosiasi itu dengan kritik dan tuduhan keberpihakan terhadap Hamas.
Seperti diketahui, Qatar tersinggung oleh sikap Israel, khususnya terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menyebut Qatar cenderung berpihak yang berujung pada sulitnya mencapai kesepakatan.
Qatar bahkan menyiratkan niat untuk mundur sebagai negosiator pertukaran sandera antara Hamas dan Israel karena sikap ofensif Tel Aviv.
"Salah satu alasan pernyataan Qatar yang mengevaluasi kembali perannya dalam mediasi adalah perasaan Doha bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan pemolesan politik untuk alasan internal dengan mengorbankan Qatar," tulis laporan Axios mengutip narasumber anonim dari pihak Qatar.
Baca juga: Houthi Naik Darah Lihat Arab Diam Saat Israel Koleksi Kuburan Massal di Gaza, Serangan Diperluas
Rumah Netanyahu Digeruduk
Kemarin malam, Rabu (24/4/2024), Brigade Al-Qassam menyiarkan rekaman video tahanan Israel, Hersh Goldberg Poulin.
Dalam video tersebut, sang sandera mengecam apa yang ia gambarkan sebagai pengabaian pemerintah Netanyahu terhadap para tahanan yang ditangkap Hamas.
DIa juga menuntut pemerintah Israel untuk menyepakati negosiasi dengan Hamas untuk membebaskan para sandera Israel.
Keluarga tahanan Israel Goldberg, yang videonya disiarkan oleh Brigade Al-Qassam, mengimbau semua pihak yang terlibat dalam perundingan agar bekerja cepat untuk menyelesaikan kesepakatan pertukaran.
Setelah Brigade Al-Qassam menyiarkan video yang menunjukkan tahanan tersebut meminta bantuan, rumah Netanyahu langsung digeruduk oleh kelompok massa Israel yang sebagian besar disebutkan sebagai keluarga para sandera.
Sama seperti apa yang diucapkan Goldbeg di video mereka juga menyalahkan pemerintah Netanyahu atas tindakannya yang membuat negosiasi pertukaran dan pembebasan sandera menjadi berliku dan cenderung mandek.
Aksi demo di rumah Netanyahu itu dilaporkan sempat ricuh.
"Polisi Israel menangkap salah satu pengunjuk rasa di dekat rumah Netanyahu selama protes yang dilakukan oleh keluarga tahanan Goldberg dan mereka yang bersolidaritas dengan mereka," tulis laporan tersebut.
Netanyahu Penghalang Utama
Sementara itu, Asosiasi Keluarga Tahanan yang Ditahan di Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan kala seruan yang mengarah ke pemerintahan Israel mewakili semua “korban penculikan”.
Mereka juga mengatakan kalau waktu para tahanan hampir habis dan meminta para pemimpin politik dan militer di Israel untuk menempatkan nasib korban penculikan menjadi prioritas utama.
Media Israel mengutip mantan juru bicara keluarga para tahanan yang mengatakan kalau Benjamin Netanyahu menjadi sosok utama yang menghalangi kesepakatan mengenai para tahanan karena kepentingan politiknya.
Para keluarga sandera Israel juga menuduhnya menggagalkan setiap diskusi untuk pembebasan orang-orang yang diculik.
Pada tanggal 17 Maret, Al-Qassam menyiarkan klip video tentang penderitaan tentara Israel yang ditahan di Gaza, dan memberi judul: “Nazi Israel memberi tentaranya rasa yang sama seperti yang diberikan kepada rakyat kami.”
Pada awal bulan yang sama, juru bicara Al-Qassam Abu Ubaida mengungkapkan bahwa “jumlah tahanan musuh yang terbunuh akibat operasi militer tentara musuh di Jalur Gaza mungkin melebihi 70 tahanan.”
Pada tanggal 7 Oktober, Brigade Al-Qassam melakukan serangan besar-besaran terhadap pangkalan, barak dan permukiman di sekitar Jalur Gaza, menewaskan ratusan tentara dan perwira Israel, dan menangkap sedikitnya 240 warga Israel, lebih dari 100 di antaranya dibebaskan dalam gencatan senjata kemanusiaan sementara yang sempat terjadi pada November silam.
(oln/khbrn/axs/*)