Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap, Terancam Masuk Penjara 15 Tahun Buntut Skandal Korupsi
LSM Yayasan Antikorupsi yang dibentuk tokoh oposisi mendiang Alexei Navalny pada 2022 lalu sudah mencurigai Ivanov atas skandal korupsi.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Timur Ivanov terancam dijebloskan ke jeruji penjara usai ditangkap pihak berwajib Moskow atas tuduhan kasus korupsi dana konstruksi militer.
Penangkapan pria berusia 48 tahun ini dilakukan oleh Dinas Keamanan Federal (FSB), penerus KGB era Soviet yang bulan lalu diperintahkan Presiden Vladimir Putin untuk memberantas korupsi dalam pengadaan pertahanan negara.
Selama proses penyelidikan berlangsung, FSB mengungkap bahwa Ivanov telah menerima suap sebesar 1 juta rubel atau sekitar 10.800 dolar AS selama delapan tahun menjabatan sebagai Wamenhan Rusia yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan properti, perumahan, konstruksi, dan hipotek di kementerian pertahanan Rusia.
Atas skandal korupsi yang menjeratnya, Ivanov terancam menerima hukuman penjara maksimal 15 tahun lamanya, sebagaimana dikutip dari CNN International.
Baca juga: Sidang Korupsi Bansos Beras Covid-19 Ungkap Uang Terima Kasih Proyek Rp 40 Juta, Eh Sempat Ngeles
"Penyelidikan meyakini bahwa Ivanov melakukan konspirasi kriminal dengan pihak ketiga, bekerja sama dengan mereka terlebih dahulu untuk melakukan kejahatan terorganisir oleh kelompok terorganisir," kata layanan pengadilan.
Sebelum Ivanov ditangkap, LSM Yayasan Antikorupsi yang dibentuk tokoh oposisi mendiang Alexei Navalny pada 2022 lalu sudah mencurigai Ivanov atas skandal korupsi. Sebab, Ivanov dan keluarga bergaya hidup mewah di tengah situasi panas perang Rusia-Ukraina.
Pernyataan serupa juga turut dilontarkan beberapa blogger Rusia, mereka menuduh para jenderal senior termasuk Ivanov tidak kompeten, bersukacita atas jatuhnya seorang pejabat tinggi militer yang telah lama dikaitkan dengan kekayaan besar.
Namun Kremlin menolak laporan Rusia dan hanya menganggapnya tuduhan tersebut sebagai spekulasi belaka. Berjalannya waktu FSB akhirnya menaruh kecurigaan atas asal usul kekayaan yang diperoleh Ivanov.
Ini lantaran mantan istri Ivanov, Svetlana Maniovich bisa menjalani kehidupan mewah di Eropa, menikmati perahu pesiar di Mediterania, serta bermain ski di Pegunungan Alpen.
Tak sampai disitu, mantan istri Ivanov juga kepergok menghabiskan lebih dari 100.000 dolar AS di toko perhiasan ternama Paris di Place Vendrome yang terkenal pada Maret 2022 silam, tepatnya ketika Rusia tengah melakukan serangan bom ke sejumlah wilayah Kiyv.
Alasan ini yang mendorong pemerintah Rusia untuk menggelar investigasi besar-besaran serta memperketat aturannya agar pejabat senior tak lagi terjerumus kedalam skandal korupsi.