Di Tengah Perundingan Pembebasan Sandera, Kabinet Perang Israel Malah Bahas Operasi Rafah
Persiapan Israel untuk serangan yang telah lama diperkirakan di Rafah tampaknya semakin meningkat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
![Di Tengah Perundingan Pembebasan Sandera, Kabinet Perang Israel Malah Bahas Operasi Rafah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kehancuran-di-gaza-akibat-agresi-militer-tentara-israel.jpg)
Karena kebuntuan yang terjadi, kabinet perang Israel pada hari Kamis memberi wewenang kepada tim perunding negara tersebut untuk membahas pendekatan yang lebih fleksibel ini dengan delegasi Mesir yang akan tiba di Tel Aviv pada Jumat (26/4/2024).
Tak lama setelah laporan tersebut, outlet berita yang sama memuat pernyataan dari seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya yang menyangkal bahwa jumlah yang disandera adalah 20 orang, dan bersikeras bahwa sebenarnya jumlah tersebut adalah 33 orang.
Data itu mewakili angka terbaru Israel untuk jumlah sandera perempuan, lanjut usia, dan sakit yang diyakini masih hidup di Gaza.
Sementara, Hamas bersikeras bahwa jumlahnya mendekati 20 orang.
IDF Siap Evakuasi Warga di Rafah
Menurut sebuah laporan pada Senin (22/4/2024), Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang bersiap untuk mengevakuasi warga sipil Palestina dari kota paling selatan Gaza di Rafah.
Hal ini dilakukan Israel menjelang rencana serangan di Rafah terhadap Hamas.
Mengutip para pejabat Israel dan Mesir, Wall Street Journal melaporkan, rencana Israel memperkirakan dua hingga tiga minggu pertama operasi tersebut akan mencakup evakuasi warga sipil, berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan negara-negara Arab lainnya.
Masih dari The Times of Israel, evakuasi tersebut dilaporkan akan melibatkan pemindahan warga sipil ke kota terdekat Khan Younis, di antara daerah lain di Gaza.
Di sana, Israel disebut akan mendirikan tempat berlindung dengan tenda, makanan, dan fasilitas medis.
Baca juga: Tawaran ke Israel, Hamas Mau Jadi Parpol Murni jika Palestina Merdeka
![Ribuan tenda didirikan di tengah Gaza saat Israel bersiap memasuki Rafah.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/israel-dirikan-banyak-tenda-di-gaza-sebelum-menyerang-kamp-pengungsi-rafah.jpg)
Para pejabat mengatakan, IDF akan secara bertahap memindahkan pasukan ke Rafah dan menargetkan daerah-daerah yang diyakini para pemimpin dan agen Hamas bersembunyi.
Israel mengatakan, Rafah yang merupakan tempat empat batalyon Hamas dikerahkan, tetap menjadi benteng besar terakhir kelompok itu di Jalur Gaza, setelah IDF beroperasi di utara dan tengah wilayah kantong Palestina.
Israel juga meyakini banyak dari 129 sandera yang diculik pada 7 Oktober 2023, ditahan di Rafah.
Para pejabat Mesir mengatakan, pertempuran di Rafah diperkirakan akan berlangsung setidaknya enam minggu, meski waktu operasinya masih belum pasti.
Seorang pejabat keamanan Israel yang dikutip dalam laporan tersebut mengatakan, IDF akan memiliki rencana operasional yang sangat ketat karena sangat kompleks di sana.
“Ada respons kemanusiaan yang terjadi pada saat yang sama,” jelas pejabat itu.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.