Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arab Saudi dan Israel akan Normalisasi Hubungan, AS: Ini Hampir Selesai

AS membantu normalisasi hubungan Arab Saudi-Israel, Menlu AS Antony Blinken mengatakan hal itu hampir selesai setelah upaya berbulan-bulan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Arab Saudi dan Israel akan Normalisasi Hubungan, AS: Ini Hampir Selesai
MAYA ALLERUZZO, BANDAR AL-JALOUD / POOL / SAUDI ROYAL PALACE / AFP
Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kiri) dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan). --- AS bantu Israel dan Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bertemu dengan rekan-rekannya di kawasan Teluk pada hari ini, Senin (29/4/2024).

Ia menghadiri pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia di Riyadh, Arab Saudi.

Antony Blinken mengatakan AS membantu Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

"AS dan Arab Saudi melakukan upaya ekstensif selama sebulan terakhir dalam normalisasi antara Israel dan Kerajaan Arab Saudi," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut, dikutip dari Al Arab.

Menteri Luar Negeri AS itu menekankan bahwa upaya normalisasi itu hampir selesai.

Sebelumnya, upaya itu telah dilakukan AS dan Arab Saudi selama berbulan-bulan sejak tahun lalu.

Pada September tahun lalu, Antony Blinken menggambarkan Arab Saudi dan Israel adalah prioritas AS di kawasan Timur Tengah untuk kepentingan keamanan nasionalnya.

Berita Rekomendasi

Dalam laporan Al Jazeera pada Kamis (21/9/2023), Arab Saudi disebut mengincar pakta pertahanan AS dalam transfer senjata dan bantuan pengembangan nuklir.

Namun, Arab Saudi mengatakan kesepakatan normalisasi dengan Israel harus melibatkan pembentukan negara Palestina, sebuah permintaan yang ditolak oleh para pemimpin garis keras Zionis Israel.

AS Dorong Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata

Selain itu, ia membahas pertempuran Israel dan gerakan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza dan memastikan konflik tersebut tidak meluas.

Baca juga: Di Balik Meredanya Konflik Iran-Israel, Apa Peran AS untuk Cegah Perang Baru?

"Kami berharap Hamas mengambil keputusan yang tepat untuk mendukung usulan gencatan senjata" katanya.

Ia merujuk pada negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang ditengahi Qatar dan Mesir sejak kesepakatan terakhir telah berakhir pada November lalu.

Perkembangan terbaru, Hamas telah menerima usulan dari Israel dan sedang mempelajarinya sebelum memberikan tanggapan mereka.

Sementara itu, Antony Blinken menyebut usulan Israel tersebut adalah tawaran 'yang murah hati'.

"Hamas harus menanggapi tawaran ini dengan cepat," ujarnya, merujuk pada kondisi yang semakin memburuk di Jalur Gaza.

Ia mengatakan, AS berupaya untuk meringankan beban kemanusiaan situasi di Gaza dengan mendorong Israel dan Hamas untuk mencapai gencatan senjata.

Menlu AS itu menekankan bahwa pertemuan itu lebih penting dari sebelumnya dan terjadi dengan latar belakang perang antara Israel dan Hamas.

Ia menegaskan bahwa Presiden AS Joe Biden bersikeras untuk mengamankan warga sipil di Rafah.

“Biden menekankan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu perlunya mengambil langkah-langkah untuk meringankan penderitaan manusia di Gaza," katanya.

"Ada kemajuan dalam proses membawa bantuan ke Jalur Gaza dan ada kebutuhan untuk mengurangi ketegangan lebih lanjut," lanjutnya.

Dia menunjukkan bahwa bantuan kemanusiaan akan menjadi fokus dalam beberapa hari mendatang.

Ia mencatat bahwa diskusi akan diadakan dengan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk mengenai kebebasan navigasi di Laut Merah, dengan latar belakang serangan Houthi.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 34.488 jiwa dan 77.643 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (29/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, ada kurang lebih 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, ada lebih dari 8.000 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas