Di Balik Meredanya Konflik Iran-Israel, Apa Peran AS untuk Cegah Perang Baru?
Seorang analis menjabarkan peran AS untuk meredakan konflik Iran dan Israel sehingga tidak menjadi perang baru di kawasan itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan hubungan Iran dan Israel mulai mereda setelah saling menyerang beberapa minggu lalu.
Sadegh Zibakalam, seorang pakar masalah politik, mencoba menganalisis peran apa yang dimainkan oleh Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu dekat Israel dalam meredakan ketegangan Iran-Israel.
Sejak pecahnya agresi Israel melawan gerakan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, AS mengambil peran sebagai pelindung dan pendukung Israel melalui bantuan militer dan politik.
Dalam perkembangannya, Israel meluncurkan serangan udara ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.
Serangan itu meruntuhkan sebagian besar kompleks itu dan menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi Iran (IRGC) termasuk Brigjen Mohammad Reza Zahedi, Komandan Pasukan Quds elit Iran.
Iran membalasnya dengan meluncurkan Operasi Janji Sejati pada 13 April 2024, yang menembakkan 300 drone dan rudal ke situs militer Israel.
Di sini, AS bersama mitranya Inggris, Prancis, dan Yordania melumpuhkan sebagian besar serangan Iran ke Israel, yang disusul dengan keinginan kuat Israel untuk merespons serangan balasan Iran.
AS Merasa Wajib Melindungi Israel
"Pertama, AS sama sekali tidak ingin ada konflik antara Iran dan Israel," kata Sadegh Zibakalam kepada Al Arabi, Senin (29/4/2024).
Pakar politik itu mengatakan, AS menganggap bahwa melindungi dan membela Israel adalah tugas AS.
"Senat dan Kongres AS akan mendukung langkah ini," katanya.
Baca juga: Iran: Demo Pro-Palestina di AS dan Barat Ungkap Kebobrokan Pemerintahnya
Jika terjadi konflik serius antara Iran dan Israel, AS tidak akan segan-segan turun tangan untuk mendukung Israel, meski AS tidak mau terlibat langsung untuk menyerang Iran.
Karena tidak ingin terlibat konflik serius dengan Iran yang dapat merugikan negaranya, menurut pakar tersebut, AS berhati-hati agar konflik Iran dan Israel tidak terjadi.
Sehingga AS tidak akan terseret dalam masalah Israel.
"Tentu saja, mereka (AS) mempunyai pengaruh di Israel sampai batas tertentu, tetapi mereka tidak mempunyai kendali dan pengaruhnya terhadap Iran," katanya.