Di Balik Meredanya Konflik Iran-Israel, Apa Peran AS untuk Cegah Perang Baru?
Seorang analis menjabarkan peran AS untuk meredakan konflik Iran dan Israel sehingga tidak menjadi perang baru di kawasan itu.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AS secara diam-diam melobi Swiss yang bersikap netral terhadap Iran untuk menyampaikan pesan bahwa Iran perlu mengizinkan Israel untuk membalas serangan balasan Iran demi menyelamatkan 'wajah Israel'.
Di sisi lain, AS meminta Israel untuk merespons serangan balasan Iran dengan 'lebih lunak' untuk meredakan ketegangan, seperti diberitakan The Cradle.
Pada 19 April 2024, terjadi ledakan di dekat situs nuklir Iran di Isfahan, yang dikaitkan sebagai respons Israel terhadap Operasi Janji Sejati yang diluncurkan Iran.
Namun, Iran mengatakan ledakan itu hanya diakibatkan oleh tiga drone quadcopter kecil yang ditembak jatuh.
Seorang analis Iran mengatakan drone itu ditembakkan dari dalam wilayah Iran dan bukan serangan dari luar negeri, yang berupaya mematahkan narasi bahwa itu adalah serangan dari Israel.
Iran, Israel, AS Tak Mau Berperang
Sementara itu, banyak pemimpin militer Israel dan opini publik di Israel mengatakan tidak ingin berkonflik serius dengan Iran.
Sadegh Zibakalam mengatakan pemerintah dan militer Israel sudah cukup mendapat tekanan dalam agresinya di Jalur Gaza dan kegagalan mencegah Operasi Banjir Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurutnya, menghadapi banyak perang dapat mengancam kekuasaan para pemimpin di Israel, sehingga lebih baik menghindari perang baru dengan Iran.
"Dalam serangan yang sama di Isfahan, kita melihat bahwa Israel berusaha sekuat tenaga untuk memperkecil dimensinya dan Republik Islam juga berusaha memperkecil dimensinya," katanya.
"Hal ini karena Israel ingin memberitahu Iran bahwa 'Anda harus tidak merespons karena Anda tidak terkena pukulan sekeras itu'," lanjutnya.
Ia menekankan bahwa tidak satupun dari ketiga pihak yang menginginkan perang.
Terutama karena mereka tidak siap dengan risiko korban jiwa dan masalah lainnya, termasuk kemungkinan tidak mempunyai peluang untuk memenangkan perang seperti itu.
Akar Hubungan Israel dan Iran
Hubungan Israel dan Iran memburuk setelah revolusi Iran pada tahun 1979 yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei.
Revolusi tersebut menumbangkan kekuasaan Syah (Raja) Iran, Mohammad Reza Shah Pahlavi, yang merupakan sekutu Amerika Serikat (AS), Inggris, dan mitra Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.