Populer Internasional: 500 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa - Hamas Serius Soal Gencatan Senjata
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya ratusan pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa untuk rayakan hari raya Yahudi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
![Populer Internasional: 500 Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa - Hamas Serius Soal Gencatan Senjata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nasional-di-antaranya-ratus-an-pemuk.jpg)
Intelijen Pertahanan Ukraina menekankan bahwa penghancuran sarana kereta api di jalur kereta api Rusia mengurangi kemampuan logistik militer negara agresor.”
4. Lelah Berperang, Pasukan Terjun Payung Israel Membangkang, Tolak Perintah Invasi Darat ke Rafah
![Warga Palestina di antara puing bangunan yang jadi sasaran serangan udara Israel di Kota Rafah, di selatan Jalur Gaza, pada 24 Maret 2024. Foto: Abed Rahim Khatib/Flash90](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kota-rafah-yang-hancur-lebur.jpg)
Sebanyak 30 tentara cadangan Brigade Terjun Payung Pasukan Pendudukan Israel (IOF) membelot, menolak perintah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk mempersiapkan invasi darat ke kota Rafah.
Penolakan ini kompak disuarakan puluhan anggota kompi terjun payung cadangan yang tergabung dalam Pasukan Terjun Payung regular. Mereka berdalih penolakan ini terpaksa dilakukan karena puluhan pasukan telah lelah menghadapi pertempuran tak tak kunjung selesai.
“Mereka diperintahkan untuk mempersiapkan serangan darat ke Rafah, tetapi menolak karena prajurit merasa tidak mampu melanjutkan pertempuran di Gaza setelah hampir 7 bulan bertempur, kelelahan menjadi alasan utama penolakan ini,” jelas laporan stasiun berita lokal, Channel 12 dikutup dari Anadolu.
Merespon banyaknya pasukan yang membelot perintah Netanyahu Pejabat Angkatan Darat mengatakan mereka tidak akan memaksa personel cadangan untuk ikut serta dalam invasi, terlebih Rafah sendiri merupakan tempat yang sangat sulit dan padat untuk bertempur, ditambah dengan kepekaan Mesir dan AS terhadap operasi tersebut.
Penolakan perintah perang bukan kali pertama yang dihadapi pemerintah Israel, sebelumnya pada awal April lalu 100 tentara perempuan Israel dilaporkan menolak perintah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu untuk melakukan wajib militer bersama pasukan pertahanan Israel (IOF) .
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.