Jaksa ICC Mewawancarai Staf Rumah Sakit Gaza atas Kejahatan Perang yang Dilakukan oleh Israel
Jaksa ICC mewawancarai staf rumah sakit Gaza atas kejahatan perang Israel. Dua rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa dan Al-Nasser jadi saksi.
Penulis: Muhammad Barir
Jaksa ICC Mewawancarai Staf Rumah Sakit Gaza atas Kejahatan Perang yang Dilakukan oleh Israel
TRIBUNNEWS.COM- Jaksa ICC mewawancarai staf rumah sakit Gaza atas kejahatan perang Israel.
Dua rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa dan Al-Nasser, telah menjadi saksi serangan brutal Israel sepanjang perang.
Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengadakan pertemuan dengan staf dua rumah sakit terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa di utara Jalur Gaza dan Rumah Sakit Al-Nasser di kota Khan Yunis di selatan.
Dua sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters pada tanggal 29 April bahwa jaksa ICC telah mendengarkan kesaksian beberapa anggota staf di dua rumah sakit tersebut – keduanya telah diserang oleh tentara Israel sejak dimulainya perang pada bulan Oktober.
Salah satu sumber mengatakan bahwa operasi tentara Israel di dalam dan sekitar kedua rumah sakit tersebut dapat menjadi bagian dari penyelidikan ICC.
Sumber tersebut menolak memberikan rincian lebih lanjut, dan kantor kejaksaan ICC menolak mengomentari aspek operasional penyelidikan tersebut, dengan alasan kekhawatiran atas keselamatan saksi dan korban.
ICC mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kedua sisi konflik tersebut.
Pada bulan November, Rumah Sakit Al-Shifa diserang oleh tentara Israel, yang mengevakuasi stafnya dengan todongan senjata dan mengubah fasilitas tersebut menjadi pusat penahanan.
Rumah sakit tersebut diserang lagi pada tanggal 18 Maret, dan ratusan orang tewas dalam operasi dua minggu Israel berikutnya di dalam dan sekitar pusat medis.
Rumah sakit Al-Nasser Khan Yunis juga diserbu oleh pasukan Israel pada bulan Februari. Beberapa orang tewas, termasuk pasien.
Petugas penyelamat Palestina menuntut penyelidikan segera dan intervensi internasional menyusul penemuan ratusan mayat – banyak yang tidak dapat diidentifikasi – dikuburkan di kuburan massal dekat dua rumah sakit pada bulan ini.
Beberapa jenazah yang ditemukan menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi.
Mayat lain kehilangan organnya. Di antara mayat yang ditemukan di kuburan massal adalah anak-anak dan orang lanjut usia.