Pesan Singkat Al Qassam ke Warga Israel Soal Nasib Para Sandera Seusai Netanyahu Ancam Serbu Rafah
Brigade AL Qassam mengirimkan pesan singkat ke masyarakat Israel terkait nasib para tahanan yang mereka tahannya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2024
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pesan Singkat Brigade Al Qassam ke Warga Israel Soal Nasib Para Sandera Seusai Netanyahu Ancam Serbu Rafah
TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (30/4/2024), Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas mengirimkan pesan singkat kepada masyarakat Israel terkait nasib para tahanan yang mereka tahannya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Di akun Telegramnya, Al-Qassam menyiarkan gambar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan jeruji penjara di belakangnya, dan menulis dalam bahasa Arab dan Ibrani, “Karena kepentingan politik Netanyahu, anak-anak Anda masih disandera.”
Baca juga: Menyerang dari Lebanon, Brigade Al-Qassam Hantam Mabes Brigade Timur ke-769 Israel di Kiryat Shmona
Pesan singkat Brigade Al Qassam ini muncul setelah pernyataan Netanyahu mengenai niat tentaranya untuk menyerang kota Rafah di Jalur Gaza selatan, terlepas dari tercapai atau tidaknya kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Baca juga: Tawaran Final Buat Hamas, Israel Batal Kirim Delegasi ke Perundingan Gencatan Senjata di Kairo
Netanyahu mengatakan - selama pertemuan dengan keluarga tahanan Israel - "Penghentikan perang sebelum Israel mencapai semua tujuannya adalah hal mustahil", menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan kantor perdana menteri Israel.
Dia menambahkan, "Kami akan memasuki Rafah dan melenyapkan brigade Hamas yang ada di sana, baik terjadi kesepakatan pertukaran tahanan atau tidak, untuk mencapai kemenangan mutlak."
Hamas Pelajari Proposal Pertukaran Tahanan dari Israel
Channel 13 Israel mengutip Forum Keluarga yang mengatakan, “Netanyahu mengatakan kepada kami pada pertemuan tersebut bahwa proses evakuasi penduduk di Rafah telah dimulai sebagai persiapan untuk proses yang akan segera berlangsung, dan dia mengatakan bahwa semua menteri mendukung hal ini.”
Kemarin, Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry mengumumkan - dalam pidatonya di forum internasional di Riyadh - kehadiran proposal dari negaranya di meja perundingan mengenai pencapaian gencatan senjata di Gaza, menyerukan pihak Palestina dan Israel untuk mempelajarinya, tanpa keterangan lebih lanjut.
Saluran berita swasta Kairo juga melaporkan kemarin kalau delegasi Hamas meninggalkan Kairo beberapa jam setelah kedatangannya.
Delegasi Hamas dilaporkan akan kembali ke Kiro lagi dengan tanggapan tertulis terhadap usulan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang sudah diajukan Israel.
Beberapa hari yang lalu, Al-Qassam menyiarkan klip video dua tahanan Israel, menuntut pemerintah Netanyahu membebaskan para tahanan melalui kesepakatan Hamas, dan mendesak masyarakat untuk menunjukkan perjuangan mereka.
(oln/khbrn/*)