Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gustavo Petro Berpidato Membakar Semangat Massa di Hari Buruh, Resmi Putuskan Hubungan dengan Israel

Presiden Kolombia Gustavo Petro berpidato yang membakar semangat massa di Hari Buruh pada Rabu (1/5/2024).

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Gustavo Petro Berpidato Membakar Semangat Massa di Hari Buruh, Resmi Putuskan Hubungan dengan Israel
Raul ARBOLEDA / AFP
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengibarkan bendera nasional saat menyampaikan pidato pada rapat umum May Day (Hari Buruh) di Bogota pada 1 Mei 2024. Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan pada hari Rabu bahwa negaranya akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, yang pemimpinnya ia gambarkan sebagai Israel. "genosida" atas perangnya di Gaza. 

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengutuk pengumuman Kolombia dan menuduh Petro memberi penghargaan kepada Hamas, yang menguasai Gaza, dengan mengatakan bahwa Petro berpihak pada “monster paling tercela yang dikenal umat manusia.”

Katz juga menyebut Petro sebagai “presiden yang penuh kebencian dan antisemit,” namun mengatakan hubungan antara kedua negara akan tetap hangat meskipun ada tindakan presiden tersebut.

Hamas mengatakan pihaknya “sangat menghargai” posisi Petro, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menganggap keputusan tersebut sebagai “kemenangan atas pengorbanan rakyat kami dan tujuan mereka yang adil” dan menyerukan negara-negara lain untuk mengikutinya.

Afrika Selatan sebelumnya menuduh Israel melanggar hukum internasional mengenai genosida, dan mengatakan kepada pengadilan tinggi PBB bahwa kepemimpinan Israel “berniat menghancurkan warga Palestina di Gaza” – sebuah kasus yang dianggap Israel sebagai “fitnah darah yang tidak masuk akal.”

Mahkamah Internasional kemudian memerintahkan Israel untuk “mengambil semua tindakan” untuk mencegah genosida, namun tidak memerintahkan pemerintahnya untuk menghentikan perang.

Negara tetangganya, Bolivia, juga memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel tahun lalu, dengan alasan “kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina” setelah perang Israel dengan Hamas.


(Sumber: The Cradle, Reuters, CNN)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas