Hari Kebebasan Pers Sedunia, UNESCO Beri Penghargaan Guillermo Cao 2024 kepada Jurnalis Palestina
UNESCO menganugerahkan Penghargaan Kebesan Pers Dunia UNESCO/GuIllermo CAO 2024 kepada Jurnalis Palestina.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bansa (UNESCO) pada hari Kamis (2/5/2024) menganugerahkan Penghargaan Kebebasan Pers Dunia UNESCO/GuIllermo CAO 2024 kepada Jurnalis Palestina.
Penghargaan ini khusus dianugerahkan kepada jurnalis Palestina yang meliput perang di Gaza.
"Di masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis,” kata Mauricio Weibel, ketua Juri Internasional Profesional Media, dikutip dari Al Mayadeen.
Dalam pidatonya, Weibel mengatakan saat ini manusia di dunia ini memiliki hutang yang besar terhadap jurnalis Palestina yang memiliki keberanian dalam meliput perang di Gaza.
“Sebagai umat manusia, kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi,” tambahnya.
Tujuan diberikannya penghargaan tersebut adalah untuk memberikan penghormatan atas keberanian para jurnalis Palestina.
Menurut direktur jenderal organisasi PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, Audrey Azoulu, jurnalis Palestina sangat berani menghadapi bahaya atas agresi Israel di Gaza demi memenuhi tugas mereka.
"Ini adalah penghargaan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya," katanya, dikutip dari Al Arabiya.
Azoulay mengatakan penghargaan ini selalu diberikan kepada jurnalis Palestina pada setiap tahunnya.
“Setiap tahun, UNESCO/Guillermo Cano Prize memberikan penghormatan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya,” jelas Azoulay.
Namun dengan adanya penghargaan ini, maka harus memberikan perlindungan kepada seluruh jurnalis di seluruh dunia dalam bekerja.
“Sekali lagi pada tahun ini, penghargaan ini mengingatkan kita akan pentingnya tindakan kolektif untuk memastikan jurnalis di seluruh dunia dapat terus melakukan pekerjaan penting mereka dalam memberikan informasi dan melakukan investigasi,” tegasnya.
Baca juga: Jurnalis Palestina Raih Penghargaan atas Liputannya di Gaza, tapi Tidak Merasa Bahagia
Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York mengatakan setidaknya 97 anggota pers telah terbunuh sejak perang pecah pada bulan Oktober.
Dari jumlah tersebut, 92 di antaranya adalah warga Palestina.