Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Drama di Balik Persetujuan Hamas Soal Gencatan Senjata: AS Turuti Mau Israel Tapi Netanyahu Menolak

Proposal yang disetujui Hamas dari mediator perundingan, termasuk AS sejatinya sudah mengadopsi permintaan Israel terkait pertukaran sandera

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Drama di Balik Persetujuan Hamas Soal Gencatan Senjata: AS Turuti Mau Israel Tapi Netanyahu Menolak
khaberni/HO
Tank tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza. Gerakan Hamas sudah menyetujui proposal gencatan senjata yang disodorkan mediator perundingan, termasuk AS. AS sendiri sudah mengadopsi permintaan Israel dalam proposal tersebut. Tetapi Israel justru menolak apa yang disetujui Hamas. 

Drama di Balik Persetujuan Hamas Soal Gencatan Senjata: AS Turuti Mau Israel Tapi Netanyahu yang Menolak

TRIBUNNEWS.COM - Media Amerika Serikat (AS), Associated Press (AP) mengulas seputar penolakan Israel atas proposal gencatan senjata yang sudah disetujui Hamas.

Seperti dilaporkan, ada enam poin kontroversial yang ditolak Israel dari proposal pertukaran sandera demi terjadinya gencatan senjata tersebut.

Baca juga: Enam Poin Kontroversial yang Ditolak Israel dalam Perjanjian Gencatan Senjata, Hamas Lapor Iran

Sebagai informasi, Hamas menyetujui proposal yang diajukan oleh para mediator perundingan, termasuk Mesir, Qatar, dan AS.

Soal isi proposal, AS dilaporkan sejatinya sudah mengadopsi permintaan Israel dalam perundingan tersebut.

"Washington mengadopsi rancangan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang diterima oleh Gerakan Perlawanan Hamas, dan Israel-lah yang menarik diri dari persetujuan rancangan tersebut," tulis AP dilansir Khaberni, Selasa (7/5/2024). 

AP melaporkan dari berbagai sumber bahwa rancangan perjanjian tersebut mencakup sedikit perubahan kata-kata dari versi yang diajukan oleh Washington dengan persetujuan Israel.

Berita Rekomendasi

Sumber yang sama menambahkan kalau perubahan tersebut dilakukan setelah berkonsultasi dengan Direktur CIA William Burns, yang mengadopsi rancangan tersebut sebelum mengirimkannya ke Hamas.

Hal ini terjadi saat Burns berangkat ke Kairo untuk melanjutkan diskusi mengenai negosiasi pertukaran sandera.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan ketakutannya ditangkap negara-negara ICC dalam sebuah video di Twitter
PM Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan ketakutannya ditangkap negara-negara ICC dalam sebuah video di Twitter (X @netanyahu)

Perubahan Kecil, Netanyahu Pilih Perpanjang Perang

Sementara itu, The New York Times mengutip para pejabat yang mereka gambarkan sebagai 'orang dalam', mengatakan kalau proposal yang disetujui oleh Hamas mencakup sedikit perubahan dalam kata-katanya.

Laporan itu menyatakan, kalau tanggapan dari Hamas tersebut serius, dan kini terserah pada Israel untuk memutuskan apakah mereka akan ikut serta dalam perjanjian tersebut atau tidak.

Para pejabat mengatakan bahwa mediator Qatar dan Mesir telah berbicara dengan William Burns tentang perubahan yang bersedia diterima Hamas.

Axios mengutip seorang anggota Komite Intelijen DPR AS yang mengatakan, invasi Rafah akan mengarahkan pembicaraan mengenai pertukaran tahanan ke arah yang salah.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah 'meninggalkan' nasib para tahanan dan sandera Israel di tangan Hamas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas