Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Raja Yordania Abdullah II Mendesak Presiden AS, Joe Biden untuk Mencegah Pembantaian Baru di Rafah

Raja Yordania Abdullah II mendesak Presiden AS, Joe Biden untuk mencegah pembantaian baru di Rafah.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Raja Yordania Abdullah II Mendesak Presiden AS, Joe Biden untuk Mencegah Pembantaian Baru di Rafah
khaberni/HO
Raja Yordania, Raja Abdullah II saat pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden. 

Raja Yordania Abdullah II Mendesak Presiden AS, Joe Biden untuk Mencegah Pembantaian Baru di Rafah

TRIBUNNEWS.COM- Raja Yordania Abdullah II mendesak Presiden AS, Joe Biden untuk mencegah pembantaian baru di Rafah.

Raja Yordania Abdullah II mendesak Presiden AS Joe Biden dalam pembicaraan di Washington pada hari Senin untuk melakukan intervensi guna mencegah pembantaian baru di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza yang diancam akan diserang oleh Israel.

Pernyataan resmi Yordania mengatakan bahwa Raja Abdullah II "memperingatkan, selama pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih.

Dia menyatakan bahwa serangan Israel terhadap Rafah, yang menyebabkan sekitar 1,4 juta orang menjadi pengungsi akibat perang di Gaza, mengancam menyebabkan pembantaian baru."

Pernyataan Yordania mengatakan bahwa Raja Abdullah memperingatkan selama pertemuannya dengan Biden bahwa serangan Israel di Rafah, tempat sekitar 1,4 juta orang mengungsi akibat perang di Gaza, mengancam akan menyebabkan pembantaian baru.

Ia juga menekankan pentingnya mendukung semua upaya yang bertujuan untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza.

Berita Rekomendasi

Kedua belah pihak menekankan komitmen mereka untuk berupaya mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di Gaza, menekankan pentingnya memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan mempertahankannya mengingat kebutuhan yang mendesak.

Pemerintahan Biden dan para pejabat Israel masih berselisih mengenai serangan militer yang akan dilakukan Israel di Rafah.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berisiko merusak perjanjian gencatan senjata dengan mengebom Rafah .

“Upaya besar telah dilakukan untuk mencapai kesepakatan pertukaran yang akan membebaskan para sandera dan mencapai gencatan senjata,” tulisnya di situs tersebut .

(Sumber: Skynews Arabia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas