Prancis Makin Dekat Dengan China daripada Amerika soal Perang di Gaza, Kutuk Rencana Invasi Rafah
Setelah pembicaraan antara Xi Jinping dan Emmanuel Macron, Beijing dan Paris mengeluarkan pernyataan yang mengecam rencana serangan Israel ke Rafah
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
Sejak konflik pecah pada bulan Oktober, China telah mendukung solusi dua negara, yang menyatakan bahwa Palestina yang merdeka harus hidup berdampingan dengan Israel.
China dan Perancis juga mendesak upaya kemanusiaan yang lebih besar, menyerukan pembukaan koridor yang diperlukan untuk memudahkan pengiriman bantuan di Jalur Gaza.
"Kedua kepala negara meminta semua pihak untuk menghindari mengambil tindakan sepihak yang dapat memperburuk ketegangan, dan mengutuk kebijakan pembangunan pemukiman Israel yang melanggar hukum internasional, yang akan berdampak negatif pada perdamaian abadi," tambah pernyataan itu.
Pernyataan pada hari Senin ini merupakan indikasi terbaru bahwa pandangan Perancis mengenai konflik tersebut telah bergeser dari posisi Amerika dan menjadi lebih selaras dengan China, menurut SCMP.
Tapi, itu bukanlah kejadian pertama.
Kurang dari dua minggu setelah perang dimulai pada bulan Oktober, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh Brasil yang menyerukan akses kemanusiaan dan perlindungan warga sipil di Gaza.
China dan Prancis mendukung resolusi itu.
Hal serupa kembali terjadi pada bulan Desember, ketika Amerika Serikat memberikan satu-satunya suara yang tidak setuju terhadap resolusi Dewan Keamanan yang menyerukan gencatan senjata segera.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)