Jubir PM Israel Sangkal Kelaparan Besar di Gaza, Sebut Bantuan ke Palestina Sudah Lebihi Populasi
Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Tal Heinrich menyangkal adanya laporan tentang kelaparan besar yang melanda masyarakat Palestina di Gaza Utara.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Perdana Menteri Israel, Tal Heinrich menyangkal adanya laporan tentang kelaparan besar yang melanda masyarakat Palestina di Gaza Utara.
Dikutip dari Al Arabiya, Heinrich menyatakan bahwa tidak ada kelaparan besar di Gaza. Menurutnya laporan tersebut datang dari berbagai pihak yang memang membenci Israel dan tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.
“Saya telah melihat laporan ini datang dari berbagai orang yang membenci Israel dan mereka tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi di lapangan,” kata dia, dikutip Kamis (9/5/2024).
Otoritas Israel ini bahkan menyebut sampai saat ini ada cukup makanan dan kalori per kapita yang masuk ke wilayah Gaza.
“Ada cukup kalori per kapita per hari memasuki Gaza,” ujarnya.
Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan bahwa Gaza utara memasuki kelaparan besar sejak beberapa bulan setelah Israel melakukan agresi militer di jalur yang terkepung dalam konflik dengan Hamas.
Kepala Program Pangan Dunia PBB, Cindy McCain mengaitkan kondisi kelaparan besar itu dengan pembatasan Israel terhadap pengiriman bantuan kemanusiaan ke jalur yang dilanda perang. Kelaparan itu kata dia juga telah bergerak ke bagian selatan Gaza.
Namun Jubir Benjamin Netanyahu ini tidak melihat laporan kelaparan itu sebagai fakta. Bahkan kata dia, kondisi yang terjadi adalah sebaliknya.
Ada lebih dari 100 truk yang mengangkut bantuan makanan memasuki Gaza Utara dalam beberapa hari terakhir. Bantuan itu disebut melebihi dari yang dibutuhkan.
Bantuan kemanusiaan itu juga disebut melebihi populasi penduduk di wilayah itu. Sehingga pihak Israel harus mengurangi jumlah bantuan yang masuk karena khawatir bantuan tersebut justru tidak terpakai atau sia-sia.
“Kami telah mendengar dari beberapa organisasi internasional yang telah bekerja dengan kami bahwa kami harus mengurangi jumlah bantuan karena melebihi populasi,” katanya.
Baca juga: Pekerja Bantuan Gaza: Warga Palestina Terlalu Lapar untuk Tinggalkan Rafah, Tidak Kuat Berjalan
“Lebih dari 100 truk telah memasuki Gaza Utara dalam beberapa hari terakhir, bantuan itu lebih dari yang dibutuhkan,” lanjut Heinrich.