Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran: Teheran Bakal Ubah Doktrin Nuklir Jika Terancam oleh Israel

Seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran mengatakan bahwa Teheran bakal mengubah doktrin nuklirnya, jika Israel mengancam keberadaannya.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran: Teheran Bakal Ubah Doktrin Nuklir Jika Terancam oleh Israel
HO
Berbagai fasilitas nuklir Iran yang merupakan jantung program nuklir Timur Tengah akan diawasi secara ketat oleh pengawas nuklir PBB. Seorang penasihat Pemimpin Tertinggi Iran mengatakan bahwa Teheran bakal mengubah doktrin nuklirnya, jika Israel mengancam keberadaannya. 

Iran memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen, sedangkan uranium tingkat senjata diperkaya hingga sekitar 90 persen.

Jika bahan nuklir yang ada saat ini diperkaya lebih lanjut, maka bahan tersebut akan cukup untuk membuat dua senjata nuklir, menurut tolok ukur resmi IAEA.

Bahan Bakar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa Menipis

Terbaru, kantor media pemerintah di Gaza mendesak badan-badan internasional agar segera memasok bahan bakar ke Rumah Sakit Martir al-Aqsa

Pihak administrasi Rumah Sakit Martir al-Aqsa baru saja memperingatkan bahwa bahan bakar yang dibutuhkan sudah semakin menipis, dan hanya cukup untuk bertahan dua hari.

"Kami menyerukan kepada semua organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga internasional untuk segera memasok bahan bakar ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa sebelum terlambat," kata fasilitas medis tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Dan kami menyerukan intervensi segera dan mendesak untuk memasok bahan bakar ke semua rumah sakit dan merehabilitasi serta memulihkannya sebelum terjadi bencana kemanusiaan yang bisa membunuh ribuan orang," urainya.

Ia menambahkan bahwa mereka menganggap Israel, Amerika Serikat (AS) dan semua otoritas terkait bertanggung jawab penuh atas "bencana atau krisis nyata", di Gaza.

Baca juga: 6 Negara Pemasok Senjata Terbesar Negeri Yahudi, AS Sumbang Paling Banyak

Berita Rekomendasi

Gaza telah sepenuhnya terputus dari bantuan sejak 7 Mei, ketika Israel mengambil alih perbatasan Rafah dan memindahkan pasukan ke kota di selatan.

Dengan berkurangnya persediaan bahan bakar dan air, layanan bantuan bisa terpaksa ditutup total dalam beberapa hari, bisa dibilang akan menyebabkan lebih banyak keputusasaan di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut.

Badan-badan PBB mengatakan bahwa berkurangnya stok makanan dan bahan bakar dapat memaksa operasi bantuan terhenti dalam beberapa hari di Jalur Gaza karena penyeberangan utama tetap ditutup.

Penangguhan ini dapat memaksa rumah sakit untuk tutup dan menyebabkan lebih banyak malnutrisi, mereka memperingatkan.

"Situasi di Gaza telah mencapai tingkat darurat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala Sub-kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Gaza, Georgios Petropoulos kepada wartawan dalam sebuah pengarahan.

Negara Palestina

Pada Kamis (9/5/2024) kemarin, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell mengatakan kalau Spanyol dan Irlandia bakal mengakui Negara Palestina pada21 Mei 2024 mendatang.

Dikutip dari Arab News, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez bulan Maret kemarin mengatakan jika Spanyol dan Irlandia, bersama Slovenia serta Malta, setuju untuk mengambil langkah pertama menuju pengakuan Negara Palestina bersama Israel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas