Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara IDF Akui Tak Lagi Pentingkan Sandera, Fokus Buru Yahya Sinwar demi Obsesi Netanyahu

Para petugas mengatakan kepada MEE bahwa perang telah menjadi masalah pribadi bagi Netanyahu, yang merencanakan pengaruh jangka panjang di Gaza

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Tentara IDF Akui Tak Lagi Pentingkan Sandera, Fokus Buru Yahya Sinwar demi Obsesi Netanyahu
AFP
Kolase foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Ketua sayap politik gerakan Hamas Yahya Sinwar 

“Tentara dan intelijen tidak dapat mengambil keputusan yang tepat dalam hal ini,” kata salah satu sumber.

Seorang perwira yang saat ini tidak bertugas di Gaza mengatakan fase baru perang sedang direncanakan, melibatkan kehadiran militer jangka panjang melalui operasi khusus.

“Rencana ini sebagian telah disetujui oleh AS,” kata petugas tersebut kepada MEE.

“Itu semua adalah bagian dari rencana yang disepakati kedua negara untuk Gaza yang bebas Hamas.”

AS sebelumnya mengatakan pihaknya menentang pendudukan kembali Gaza atau membangun kembali kehadiran permanen Israel di sana.

Israel telah berulang kali mengatakan bahwa tujuan utama perangnya adalah memulangkan sandera dan melenyapkan Hamas.

Tawanan tidak lagi menjadi perhatian

Sejumlah keluarga sandera warga Israel oleh Hamas di Gaza memblokir pintu keluar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Selasa 19 Desember 2023.
Sejumlah keluarga sandera warga Israel oleh Hamas di Gaza memblokir pintu keluar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Selasa 19 Desember 2023. (Jessica Steinberg/Times of Israel)

Menurut sumber tersebut, rencana kehadiran jangka panjang yang disebutkan di atas termasuk invasi darat ke Rafah, yang dilancarkan Israel awal pekan ini.

BERITA REKOMENDASI

Pasukan Israel merebut penyeberangan Rafah sisi Palestina pada hari Selasa (7/5/2024), beberapa jam setelah pasukan Israel memutus jalan utama di Rafah timur dari penyeberangan tersebut.

Perebutan perbatasan tersebut terjadi setelah beberapa hari terjadi serangan udara besar-besaran yang mematikan di Rafah.

Rafah menjadi tempat sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina berlindung selama berbulan-bulan.

Di saat yang sama, Hamas mengumumkan bahwa mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi AS.

Baca juga: Israel Beri Waktu Seminggu ke Hamas Buat Setuju, Ancam Rafah Rata Tanah, Yahya Sinwar Masih Diam

Proposal itu berisi skenario pembebasan semua sandera dengan imbalan tahanan Palestina, serta berakhirnya perang dan penarikan penuh pasukan Israel.

Segala sesuatu yang perlu dibahas oleh para pemimpin Israel saat ini sedang berlangsung, menurut salah satu sumber militer.

Sumber itu menambahkan bahwa gencatan senjata sementara kemungkinan akan dilakukan untuk meredam protes anti-pemerintah di Israel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas