Al-Qassam Umumkan Sandera Inggris Tewas Karena Bom Israel, Hamas Susun Ulang Kekuatan di Gaza Utara
Tahanan Brigade Al Qassam tersebut diidentifikasi sebagai Nadav Boublabel, 51 tahun dan memegang kewarganegaraan Inggris.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Al-Qassam Umumkan Seorang Sandera Inggris Tewas Karena Bom Israel, Hamas Susun Ulang Kekuatan di Gaza Utara
TRIBUNNEWS.COM - Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, pada Sabtu malam (11/5/2024) mengumumkan kabar kematian seorang sandera yang mereka tahan.
Tahanan tersebut diidentifikasi sebagai Nadav Boublabel, 51 tahun dan memegang kewarganegaraan Inggris.
Baca juga: Eyes Never Lie, Tatapan Penuh Cinta Maya Si Sandera Israel ke Tentara Hamas, Stockholm Syndrome?
Abu Ubaida menyatakan, Nadav Boublabel mengalami luka-luka saat pesawat tempur Israel menargetkan tempat penahanannya lebih dari sebulan yang lalu, bersama dengan tahanan Judy Feinstein.
"Kondisi kesehatannya memburuk dan dia meninggal karena dia tidak menerima perawatan medis intensif di pusat-pusat perawatan akibat penghancuran rumah sakit di Jalur Gaza oleh musuh dan tidak berfungsi lagi," kata Abu Obeida.
Baca juga: Gaza Utara Kembali Berkobar: Taktik Tipuan, Tank-Tank Israel Balik Lagi, Hamas Melawan Sengit
Susun Ulang Kekuatan di Gaza Utara
Di sisi lain, surat kabar Ibrani Haaretz, juga pada Sabtu, melaporkan kalau kekuatan gerakan perlawanan Palestina Hamas dan brigade (perlawanan) yang termasuk di dalamnya masih memiliki kemampuan untuk melawan pendudukan, dan bahkan menyusun kembali barisannya.
Surat kabar tersebut mengutip sumber militer Israel yang mengatakan bahwa Hamas telah mengatur ulang barisannya di Jalur Gaza utara.
Hal ini terjadi ketika Khalil Al-Hayya, seorang pejabat senior Hamas, mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas menginginkan ketenangan dan kesepakatan nyata untuk menukar sandera dengan tahanan, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin perang terus berlanjut.
Al-Hayya menambahkan, "Hamas tidak berkomentar atau menarik diri dari perundingan. Sebaliknya, pendudukan berbalik menentang usulan mediator."
Gerakan Palestina mengatakan pada hari Jumat bahwa upaya yang bertujuan untuk menyetujui gencatan senjata di Jalur Gaza telah kembali ke titik awal setelah Israel secara efektif menolak proposal yang diajukan oleh para mediator.
IDF Incar Jabalia
Terkait informasi re-grouping Hamas di Gaza Utara, Militer Israel sedang bersiap melancarkan operasi baru di Jabaliya, Gaza utara.
Rencana ini diklaim setelah Israel mengidentifikasi upaya Hamas untuk berkumpul kembali di sana.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperkirakan ada antara 100.000 dan 150.000 warga Palestina di zona evakuasi.
Mereka telah diminta untuk pindah ke tempat penampungan di bagian barat Kota Gaza.