Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Luncurkan Serangan Mendadak, Rusia Klaim Telah Rebut 5 Desa di Timur Laut Ukraina

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pihaknya telah berhasil merebut lima desa dalam serangan darat mendadak di timur laut Ukraina.

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Luncurkan Serangan Mendadak, Rusia Klaim Telah Rebut 5 Desa di Timur Laut Ukraina
Twitter
Tim penyelamat mengevakuasi penduduk setempat di Vovchansk 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pihaknya telah berhasil merebut lima desa dalam serangan darat mendadak di timur laut Ukraina.

Desa-desa tersebut terletak di "zona abu-abu" yang diperebutkan oleh Rusia dan Ukraina, tepatnya di perbatasan wilayah Kharkiv.

Namun, hal tersebut belum dikonfirmasi oleh para pejabat Ukraina.

Meski begitu, jurnalis Ukraina melaporkan kelima desa yang direbut Rusia pada hari Jumat (10/5/2024) di antaranya Desa Borysivka, Ohirtseve, Pylna, dan Strilecha

Sementara itu, pihak Rusia menambahkan salah satu desa yang berhasil mereka rebut adalah Desa Pletenivka.

Akibat serangan mendadak ini, bangunan-bangunan di Ukraina Timur hancur dan rusak parah.

Serangan darat Rusia ini juga telah mendorong lebih dari 1.700 warga sipil yang tinggal di permukiman dekat lokasi pertempuran untuk melarikan diri, dikutip dari Al Jazeera.

Berita Rekomendasi

Serangan tersebut menyebabkan pertempuran sengit di wilayah Kharkiv.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh gubernur wilayah Kharkiv Oleg Synegubov .

"Telah terjadi 'pertempuran sengit' di daerah perbatasan dan 1.775 orang telah dievakuasi," kata Synegubov pada Sabtu pagi.

Setelah serangan mendadak Rusia pada hari Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pihaknya telah meluncurkan serangan balasan pada Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: 10 Peristiwa dalam Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-809: Serangan Ukraina Bakar Kilang Minyak Rusia

“Pasukan kami melakukan serangan balik di sana untuk hari kedua, melindungi wilayah Ukraina,” katanya.

Ia juga berjanji akan terus mengacau serangan Rusia.

“Mengganggu rencana serangan Rusia kini menjadi tugas nomor satu kami,” katanya saat berpidato, dikutip dari Asharq Al-Aswat.

Pada hari kedua, pertempuran sengit terus terjadi.

Rusia terus menyerang Vovchansk dengan serangan udara dan roket ketika polisi dan sukarelawan berlomba untuk mengevakuasi penduduk.

Pihak kepolisian mengatakan 20 orang telah dievakuasi ke tempat aman di desa terdekat pada hari tersebut.

Jurnalis AP News mengatakan jalan-jalan kosong dan beberapa bangunan hancur akibat pertempuran sengit.

kota itu tertutup debu dan pecahan peluru dengan bau mesiu yang menyengat di udara.

Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh kepala pemerintahan militer Vovchansk, Tamaz Hambarashvili.

"Situasi di Vovchansk dan permukiman di sepanjang perbatasan dengan Rusia sangatlah sulit. Serangan penerbangan terus-menerus dilakukan, beberapa sistem rudal roket, serangan artileri,” katanya.

Evakuasi juga terus berlanjut.

“Untuk hari kedua berturut-turut, kami mengevakuasi seluruh warga masyarakat kami yang bersedia mengungsi,” ujarnya.

Menurut Tamaz, Rusia segera meluncurkan serangan di kota tersebut agar bisa menguasai daerah itu.

"Saya pikir mereka menghancurkan kota untuk membuat penduduk (lokal) pergi, untuk memastikan tidak ada militer, tidak ada seorang pun. Untuk menciptakan zona 'abu-abu'," katanya.

Para pejabat di Kyiv telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Moskow mungkin akan mencoba menyerang wilayah perbatasan timur lautnya.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Perang Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas