Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Media Israel Mengulas Fenomena Bunuh Diri Tentara IDF: Bak Jerami yang Mematahkan Punggung Unta 

secara umum, kondisi psikologis tentara IDF yang bertugas berada dalam kondisi yang rentan, mengingat apa yang mereka saksikan di medang perang.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Media Israel Mengulas Fenomena Bunuh Diri Tentara IDF: Bak Jerami yang Mematahkan Punggung Unta 
khaberni/HO
Foto yang beredar di media sosial, menggambarkan kondisi dua tentara Israel yang tertangkap saat serangan banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 oleh milisi pembebasan Palestina ke wilayah pendudukan. Foto-foto semacam ini, dilaporkan menjadi satu di antara pemicu kengerian dan rasa depresi tinggi di kalangan tentara IDF, menurut media Israel. 

Media Israel Mengulas Fenomena Bunuh Diri Tentara IDF: Bak Jerami yang Mematahkan Punggung Unta 

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel "Haaretz" mencoba menjelaskan fenomena bunuh diri yang terjadi pada 10 perwira dan tentara tentara pendudukan Israel (IDF) sejak serangan banjir Al-Aqsa.

Laporan mendalam itu mengungkapkan, masalah yang mendera para pelaku bunuh diri di kalangan tentara IDF terlacak oleh percakapan dengan kerabat serta analisis dari profesional.

Baca juga: Tentara Israel Bingung, Balik ke Jabalia dan Bom Kamp Pengungsi, Para Ibu Tentara IDF Frustasi

Dari sejumlah variabel tersebut, liputan investigatif mengungkap kalau apa yang dilihat para pelaku bunuh diri di lokasi pertempuran telah "menghancurkan jiwa mereka".

Bahwa secara umum, kondisi psikologis tentara IDF yang bertugas berada dalam kondisi yang rentan, mengingat apa yang mereka saksikan di medang perang.

Bahkan, setiap panggilan tugas ke Gaza, bisa menjadi sebuah beban berat yang diistilahkan dengan kalimat, seperti jerami yang mematahkan punggung unta, sepele tapi punya dampak sangat besar.

Perwira IDF Pun Rentan

Dalam laporannya yang panjang, surat kabar tersebut memberikan gambaran seperti apa lokasi serangan Banjir Al Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023.

Berita Rekomendasi

Laporan itu mendeskripsikan dengan menulis:

"Matahari terbit pada hari itu di kibbutzim dekat Gaza, dan semuanya terlihat dengan mata telanjang: rumah-rumah yang terbakar , gambar rusak, pakaian, benda, dan semua tanda kehidupan."

Pasca-serangan Hamas, ribuan tentara dan perwira yang berjalan di koridor, di antara semak-semak dan alun-alun, masih berusaha mencari lokasi jenazah dan sisa-sisa yang belum ditemukan, serta memastikan apakah ada pejuang yang berafiliasi dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di sana. 

Salah satu tentara bersembunyi di kandang sapi, dan satu lagi keluar dari perumahan pekerja migran.

Terkadang terdengar teriakan dan jeritan. Seorang tentara memasuki sebuah rumah di kibbutz, dan kemudian terdengar suara tembakan. Yang lain bunuh diri di mobilnya.

Namun kemudian, pada pukul satu siang, suara tembakan dari sebuah rumah memecah kesunyian sebuah kibbutz.

Para tentara bergegas menuju rumah tersebut karena takut akan kehadiran pejuang Hamas. Mungkin mereka akan menemukan “korban”, atau mungkin sebaliknya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas