Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uni Eropa Kutuk Aksi Keji Ekstremis Israel yang Rusak Truk Bantuan ke Jalur Gaza

Uni Eropa mengutuk ekstremis Israel yang menyerang truk bantuan untuk warga Palestina di Jalur Gaza dan menyerukan tindakan bagi para pelaku.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Uni Eropa Kutuk Aksi Keji Ekstremis Israel yang Rusak Truk Bantuan ke Jalur Gaza
SAPIR SLUZKER AMRAN, CO-FOUNDER BREAKING WALLS MOVEMENT
Video dan foto yang diambil oleh seorang saksi mata menunjukkan warga Israel menaiki truk bantuan ke Gaza dan melemparkan paket makanan ke pinggir jalan. --- Uni Eropa mengutuk ekstremis Israel yang serang truk bantuan ke Jalur Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, menuntut Israel melakukan sesuatu terhadap pemukim ekstremis Israel yang menyerang konvoi bantuan kemanusiaan dalam perjalanan mereka untuk rakyat Palestina ke Jalur Gaza.

Sejak Israel menyerang Rafah pada 6 Mei 2024, yang otomatis menutup jalur pengiriman bantuan dari perbatasan Mesir, Israel membuka jalur baru melalui Yordania.

Namun, para pemukim ekstremis Israel menghadang truk-truk yang membawa bantuan tersebut dan merusak muatannya.

Pada Senin (13/5/2024), salah satu truk bantuan digeledah di dekat Hebron, Tepi Barat.

“Saya marah atas serangan yang berulang-ulang dan masih belum terkendali yang dilakukan oleh ekstremis Israel terhadap konvoi bantuan dalam perjalanan mereka ke Gaza, termasuk dari Yordania. Ratusan ribu warga sipil kelaparan,” kata Josep Borrell di X, Selasa (14/5/2024) malam.

Dia mendesak pemerintah Israel untuk menghentikan kelakuan para pemukim ekstremis Israel.

Perwakilan UE itu juga meminta pertanggungjawaban pemukim Israel yang menghalangi pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.

Berita Rekomendasi

Kecaman tersebut muncul setelah Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengecam serangan tersebut dalam konferensi pers di Gedung Putih.

“Sangat disayangkan ada orang yang menyerang dan menjarah konvoi yang datang dari Yordania menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan,” kata Jake Sullivan, Senin (13/5/2024).

“Ini adalah sesuatu yang sama sekali tidak dapat diterima,” lanjutnya.

Setelah penyerangan pada hari Senin, pengiriman bantuan ke Jalur Gaza dihentikan di pos pemeriksaan Tarqumiya dekat Hebron.

Baca juga: Gegara Ulah Pemukim Israel, Sopir Truk Takut Kirim Bantuan ke Gaza

Selain Josep Borrell, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, mengecam serangan ekstremis Israel terhadap truk-truk bantuan ke Jalur Gaza.

“Serangan yang dilakukan oleh ekstremis terhadap konvoi bantuan dalam perjalanan ke Gaza sungguh mengerikan,” tulis Cameron di jejaring sosial X, Selasa (14/5/2024).

Dia akan menyampaikan kekhawatirannya kepada pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, setelah ekstremis Israel terekam memblokir truk-truk yang menuju ke Jalur Gaza.

“Israel harus meminta pertanggungjawaban para penyerang dan berbuat lebih banyak untuk memungkinkan bantuan masuk – saya akan menyampaikan kekhawatiran saya kepada pemerintah Israel,” tambah Cameron.

Ia mengatakan warga Palestina di Jalur Gaza berisiko mengalami kelaparan massal yang parah, dikutip dari POLITICO.

Video dan foto yang diambil oleh seorang saksi mata menunjukkan warga Israel menaiki truk bantuan ke Gaza dan melemparkan paket makanan ke pinggir jalan
Video dan foto yang diambil oleh seorang saksi mata menunjukkan warga Israel menaiki truk bantuan ke Gaza dan melemparkan paket makanan ke pinggir jalan (SAPIR SLUZKER AMRAN, CO-FOUNDER BREAKING WALLS MOVEMENT)

Ekstremis Israel Serang Truk Bantuan

Pada hari Senin (13/5/2024), sekelompok pemukim ekstremis Israel menghancurkan beberapa makanan dari truk.

Aktivis perdamaian Israel, Sapir Sluzker Amran, yang menyaksikan serangan itu, mengidentifikasi pelakunya sebagai kelompok bernama Tsav 9.

“Kebanyakan dari mereka adalah pemukim. Mereka juga tinggal di sana, mereka adalah pemukim di pemukiman di daerah tersebut,” katanya kepada CBS News, Selasa (14/5/2024).

“Kebanyakan dari mereka berasal dari kelompok Zionis sayap kanan," lanjutnya.

Foto dan video yang diambil oleh Amran menunjukkan para penyerang menaiki truk, melemparkan paket makanan ke pinggir jalan dan membuang tepung dari karung.

“Mereka memulainya beberapa bulan yang lalu, mereka menggalang dana dalam jumlah besar dan mereka mempunyai banyak pendukung di pemerintahan,” kata Amran.

Ia mengklaim bahwa militer dan polisi Israel membocorkan lokasi truk-truk bantuan yang menuju Jalur Gaza kepada kelompok tersebut.

"Salah satu pemukim menyerang saya pada hari itu dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) malah melindungi penyerang tersebut," katanya.

Tsav 9 adalah kelompok ekstremis Israel yang berjanji memblokir semua bantuan ke Jalur Gaza.

Polisi Israel mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan terhadap truk-truk bantuan itu dan telah menahan banyak pemukim.

Jumlah Korban

Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.091 jiwa dan 78.827 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (14/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).

Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas