Pengusaha Tenaga Surya Jepang Berharap Syarat Mendirikan Usaha di Indonesia Diperingan
Indonesia sangat baik untuk kantor utama di Asia Tenggara dengan penduduk yang sangat banyak dan kepulauan bagus menggunakan solar panel
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengusaha pembangkit listrik tenaga surya Jepang, Presiden ELM Co.Ltd., Jepang, Takakazu Miyahara, berharap kepada pemerintah Indonesia agar untuk para UKM Jepang modal setor usaha di Indonesia bagi Penanaman Modal Asing (PMA) bisa lebih kecil dari Rp10 miliar rupiah.
"Bagi para UKM Jepang yang mau investasi dan usaha di Indonesia terlalu sangat besar modalnya, sangat memberatkan. Kalau bisa ya diturunkan nilai modal setor tersebut," ungkap Miyahara khusus kepada Tribunnews.com Kamis ini (16/5/2024).
Miyahara melihat potensi besar pangsa bisnis di Indonesia terutama bagi pembangkit listrik tenaga matahari.
"Saya ingin sekali membuka usaha dan pabrik solar panel di Indonesia di masa depan namun melihat modal setor yang besar itu jadi pikir-pikir juga," lanjutnya.
Saat ini kantor pusat ELM Co.Ltd., yang usahanya banyak bergerak di pembangkit listrik tenaga surya itu memiliki kantor di Amerika dan di London Inggris.
Baca juga: Terbang ke Jepang, Menperin Buka Peluang Kerja Sama Green Hydrogen dengan Pengusaha Jepang
"Indonesia sangat baik untuk kantor utama di Asia Tenggara dengan penduduk yang sangat banyak dan kepulauan bagus menggunakan solar panel."
Mulai Juni 2024, seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya akan ikut program intership di perusahaannya di Kagoshima Jepang.
"Kami berharap lebih banyak lagi yang bisa dipekerjakan di Jepang karena di sini kita snagat berkekurangan tenaga kerja."
Miyahara sendiri baru saja kembali dari Bangladesh yang menurutnya juga bagus untuk direkrut untuk bekerja di Jepang.
"Rata-rata usia penduduknya 28 tahun di Bangladesh, potensinya juga besar di sana. Sama seperti di Indonesia pula usia rata-rata masih muda, usia produktif yang bagus."
Saat ini Miyahara juga sedang melakukan uji coba proek solar panelnya dengan pihak Universitas Udayana Bali.
"Mudah-mudahan bulan Juni mendatang hasil penelitian di Bali sudah mengeluarkan hasil yang bisa diumumkan nantinya."
Apabila persyaratan nilai modal usaha bisa direndahkan, Miyahara yakin akan jaug semakin banyak pengusaha kecil menengah Jepang (UKM) yang akan melakukan investasi berbondong-bondong ke Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi bagus, sumber daya manusia ada, sumber alam ada, semakin bagus sekali nantinya perekonomian di Indonesia kalau modal asing banyak masuk ke sana dengan persyaratan modal usaha yang diperkecil di masa depan."
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Perihal: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia