Populer Internasional: Pasukan Israel Menyesal hingga Hizbullah Menggila
Berita populer internasional hari ini menyajikan pasukan Israel mulai menyesal hingga Hizbullah menggila
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berita populer internasional hari ini menyajikan berbagai kabar didominasi oleh konflik Palestina vs Israel dalam sehari terakhir.
Mulai dari pasukan Israel menyesal kembali ke Gaza utara beberapa bulan setelah agresi lawan Hamas.
Kemudian kabar sejumlah negara yang mulai mempertimbangkan untuk bergabung menjaga perdamaian pasca-perang.
Di antaranya adalah Uni Emirat Arab, Maroko hingga Mesir.
Di sisi lain, Amerika Serikat menyinggung Indonesia sebagai negara muslim terbesar, termasuk Malaysia dan Brunei.
AS menyinggung sikap negara Islam di Timur Tengah yang disebutnya terlalu ekstrem.
Hingga berita pasukan Israel (IDF) dilaporkan sudah menembus jantung Kota Jabalia, Gaza Utara, Rabu (15/5/2024) dini hari.
Berikut rangkuman berita populer internasional dalam sehari terakhir:
1. Pasukan Israel Mulai Frustrasi
Pasukan Israel menyesalkan kembalinya mereka ke Gaza utara beberapa bulan setelah mereka sebelumnya mengklaim sudah berhasil ‘membongkar’ Hamas.
Tentara Israel mengatakan mereka gagal 'menilai skala' infrastruktur militer Hamas pada tahap awal perang.
Baca juga: AS Kembali Kirim Senjata ke Israel Nilai Rp 15,9 Triliun, Berdalih Kehancuran di Gaza Bukan Genosida
Pasukan Israel mengatakan mereka menghadapi kesulitan yang signifikan dalam pertempuran melawan perlawanan Palestina di kota Jabalia di utara Gaza, sebuah wilayah yang Israel diklaim beberapa bulan lalu telah dibersihkan dari pejuang Hamas.
Nyatanya, para pejuang Hamas bertumbuh lagi. Dan kerap melakukan serangan yang mengejutkan dengan jebakan-jebakan mematikan.
“Operasi baru di Jabalia dan wilayah lain di Gaza utara, seperti lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, menunjukkan dua pembelajaran: bahwa IDF gagal menilai sepenuhnya skala infrastruktur militer Hamas di Gaza [selama putaran pertama pertempuran di kota tersebut bulan sebelumnya],” surat kabar Haaretz melaporkan pada 14 Mei.
“Ketika pasukan Israel meninggalkan wilayah tersebut, [Hamas] dengan cepat membangun kembali dirinya dalam kekosongan yang disebabkan oleh tidak adanya strategi ‘hari berikutnya’.”
Tel Aviv mengklaim pada awal Januari bahwa semua batalyon Hamas dibubarkan di Gaza utara, termasuk Jabalia.
2. UEA, Mesir, Maroko Pertimbangkan Bergabung Pasukan Penjaga Perdamaian Pascaperang Gaza
UEA, Mesir, Maroko mempertimbangkan untuk bergabung dengan 'kekuatan pascaperang' di Gaza, sebuah laporan menyebutkan mereka akan bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian.
Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Gedung Putih, berupaya untuk menghindari penempatan pasukan AS di Gaza setelah genosida Israel berhenti.
Pihak berwenang di UEA, Mesir, dan Maroko sedang mempertimbangkan untuk bergabung dengan inisiatif yang dipimpin AS.
Mereka akan membentuk “pasukan penjaga perdamaian” di Gaza setelah perang genosida berakhir, menurut pejabat barat dan Arab yang berbicara dengan Financial Times (FT).
“Tiga negara Arab telah melakukan diskusi awal, termasuk Mesir, UEA, dan Maroko, namun mereka ingin AS mengakui negara Palestina terlebih dahulu,” kata seorang pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya kepada outlet berita Inggris.
3. AS Sebut Perang di Gaza Dorong Ketidakstabilan
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Kurt Campbell mengatakan perang di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas mendorong terjadinya ketidakstabilan, termasuk di kawasan Indo-Pasifik.
Campbell kemudian menyinggung negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memilki banyak penduduk muslim.
“Kita terkadang lupa bahwa masyarakat muslim terbesar pada kenyataannya berada di Asia Tenggara, di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei,” kata Campbell saat KTT Muda NATO di Miami pada hari Senin, (13/5/2024), dikutip dari The Jerusalem Post.
Dia berujar negara-negara di kawasan Asia Tenggara menginginkan langkah maju ke arah solusi politik.
“Solusi politik yang di dalamnya hak-hak rakyat Palestina lebih dihormati,” katanya.
“Negara-negara ini sangat menginginkan kita untuk menuju ke masa setelah perang Gaza, yang di dalamnya Gaza dibangun kembali dan ada solusi politik.”
4. Hizbullah Menggila, Israel Perpanjang Booking Hotel
Surat kabar berbahasa Ibrani, Yedioth Ahronoth melaporkan, dampak konfrontasi pasukan Israel dengan gerakan Hizbullah Lebanon dipastikan akan memperparah pengeluaran perang negara pendudukan tersebut.
Terbaru, serangan Hizbullah yang tidak juga berhenti di wilayah Utara, memaksa Israel mengungsikan para pemukimnya ke hotel-hotel yang dianggap berada dalam radius aman dari serangan.
Belakangan, media Israel tersebut melaporkan perjanjian antara pemerintah dan hotel tempat para pemukim yang dievakuasi dari Jalur Gaza dan wilayah utara menginap diperpanjang hingga akhir tahun.
Laporan perpanjangan penginapan hotel bagi para pengungsi warga Utara ini menjadi pukulan serius bagi ekonomi Tel Aviv di saat Hizbullah makin menggencarkan serangan harian mereka ke teritorial Israel.
5. IDF Tembus Jantung Jabalia
Pasukan Israel (IDF) dilaporkan sudah menembus jantung Kota Jabalia, Gaza Utara, Rabu (15/5/2024) dini hari.
Hal itu terjadi setelah selama dua hari, tank-tank IDF terus bergerak menuju pusat kota yang merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi di Gaza.
Warga Jabalia mengatakan, peluru tank Israel berjatuhan di tengah kamp dan serangan udara IDF menghancurkan sejumlah rumah.
"Divisi ke-98 IDF menyerbu kamp Jabaliya di Jalur Gaza utara semalaman, menewaskan banyak pria bersenjata di tengah pertempuran," klaim militer Israel, dilansir Times of Israel, Rabu.
IDF mengatakan brigade lapis baja ke-7 dan ke-460 dari divisi tersebut bertempur melawan “lusinan regu bersenjata dan mengklaim melenyapkan sejumlah besar milisi” selama sehari terakhir.
"Di wilayah yang sama, serangan pesawat tak berawak menewaskan anggota sel yang bertanggung jawab atas penembakan roket di Sderot kemarin," kata militer Israel.
(Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.