Pembelaan Biden ke Israel seusai ICC Ajukan Perintah Penangkapan Netanyahu: Sangat Keterlaluan
Joe Biden menuduh ICC menerapkan persamaan moral yang salah antara negaranya dan Hamas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi tanggapan soal permohonan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang meminta surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Selain itu, jaksa ICC juga mengajukan surat perintah penangkapan untuk anggota senior Hamas, atas tindakan yang dilakukan di Gaza sebagai hal yang “keterlaluan”.
Menanggapi hal itu, Presiden AS tersebut secara jelas memihak Israel.
Joe Biden menuduh ICC menerapkan persamaan moral yang salah antara negaranya dan Hamas.
“Permohonan jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel sangat keterlaluan,” kata Biden dalam pernyataannya, Senin (20/5/2024), dilansir The Guardian.
“Dan biar saya perjelas: apa pun yang disiratkan oleh jaksa ini, tidak ada kesetaraan – tidak ada – antara Israel dan Hamas."
"Kami akan selalu mendukung Israel melawan ancaman terhadap keamanannya," lanjut Joe Biden.
Ia juga menyebut jumlah korban sipil di Gaza “menyedihkan”.
Joe Biden menyebut, pemerintahannya juga berupaya untuk menyatukan wilayah tersebut dan solusi dua negara.
“Biar saya perjelas, kami menolak permohonan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para pemimpin Israel."
"Apa pun implikasi dari surat perintah ini, tidak ada kesetaraan antara Israel dan Hamas."
Baca juga: Bertemu Presiden Majelis Umum PBB, Jokowi: Akar Masalah Konflik Israel-Palestina Harus Diselesaikan
“Apa yang terjadi bukanlah genosida," terangnya.
Netanyahu Beri Kecaman
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengecam keputusan ICC tersebut.
Bahkan, Netanyahu menyebutnya sebagai “penyimpangan total terhadap kenyataan”.