Pisah Jalan dengan Sekutu Barat, Prancis Pilih Dukung ICC Seret Netanyahu ke Pengadilan
Ketika negara-negara Barat meradang ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Israel, Benjamin Netanyahu, Prancis malah memberi dukungan
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Prancis tampaknya memilih jalan yang berbeda dengan sekutu Baratnya.
Ketika negara-negara Barat meradang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Prancis malah memberi dukungan.
Memang bukan cuma Netanyahu yang terancam diseret ke pengadilan, ada para pemimpin Hamas juga yang terancam ditangkap ICC.
Dikutip dari laporan CNN, Prancis memisahkan diri dari sekutu Baratnya dan menyatakan dukungannya kepada ICC, setelah pengadilan tersebut mengumumkan keputusannya untuk meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Yahya Sinwar.
"Mengenai Israel, Dewan Pra-Peradilan akan memutuskan apakah akan mengeluarkan seurat perintah ini, setelah memeriksa bukti yang diajukan Jaksa untuk menguatkan tuduhannya," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan yang dibagikan pada Senin (20/5/2024).
"Prancis mendukung Pengadilan Kriminal Internasional, independensinya, dan perjuangan melawan impunitas dalam segara situasi," lanjut pernyataan Prancis.
Paris mengaku selama berbulan-bulan sudah memperingatkan "perlunya kepatuhan yang ketat terhadap hukum kemanusiaan internasional, khususnya mengenai tingkat korban sipil di Jalur Gaza dan kurangnya akses kemanusiaan".
Pernyataan tersebut menandai perpecahan besar antara posisi Perancis dan sekutu Baratnya, terutama Amerika Serikat, di mana Presiden Joe Biden menyebut keputusan tersebut keterlaluan.
Terbilang, Prancis adalah salah satu dari sedikit negara Barat yang bersedia mengambil sikap lebih keras terhadap Israel.
Negara ini juga mengkritik keputusan Amerika yang memveto resolusi gencatan senjata di Dewan Keamanan PBB sejak dini dan menyerukan gencatan senjata segera.
Biden: yang terjadi di Gaza bukanlah genosida
Baca juga: Hamas Girang, Afrika Selatan Sodorkan Lima Bukti Genosida Israel ke ICJ
Sebagaimana dilaporkan, Biden menolak permintaan surat perintah penangkapan Pengadilan Kriminal Internasional terhadap para pemimpin Israel di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Hamas.
"Tidak ada kesetaraan antara Israel dan Hamas," kata Biden, dikutip dari CNN.
"Jelas Israel ingin melakukan semua yang mereka bisa untuk menjamin perlindungan warga sipil," lanjutnya.
"Biar saya perjelas, apa yang terjadi di Gaza bukanlah genosida," tungkas Biden.