Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Washington Disalahkan atas Kecelakaan Helikopter Raisi, Pihak Iran Klaim Sanksi AS Picu Insiden Itu

Bahkan sebelum dilangsungkan penyelidikan atas kecelakaan helikopter rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi, kesalahan sudah dilemparkan ke pihak AS.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Washington Disalahkan atas Kecelakaan Helikopter Raisi, Pihak Iran Klaim Sanksi AS Picu Insiden Itu
Tangkapan layar X/@HoyPalestina
Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur. - Bahkan sebelum dilangsungkan penyelidikan atas kecelakaan helikopter rombongan Presiden Iran Ebrahim Raisi, kesalahan sudah dilemparkan ke pihak AS. 

Laporan Politico sebelumnya juga sudah menyinggung soal ketakutan bahwa Iran bakal menuduh Israel, juga Amerika menyabotase transportasi tersebut.

Padahal tidak ada informasi intelijen awal yang menunjukkan hal lain selain kecelakaan akibat cuaca buruk.

"Untuk sementara waktu, bukanlah sebuah pertanyaan gila untuk bertanya, 'Apakah ini awal mula Perang Dunia III?'," ucap seorang pejabat.

Berbicara kepada wartawan pada Senin (20/5/2024), Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dengan tegas menyatakan bahwa Washington tidak ambil bagian dalam kecelakaan tersebut.

Apakah Ini Awal Mula Perang Dunia III?

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan cermat mengamati reaksi Iran terhadap kematian Presiden Ebrahim Raisi dan rombongan pada Minggu (19/5/2024) dalam kecelakaan helikopter.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei (85) masih menjadi otoritas tertinggi di negara itu.

Ketidakstabilan politik di Iran tak bisa dipungkiri ketika sang Presiden - yang digadang-gadang sebagai calon penerus Khamenei - mendadak tiada.

Baca juga: Hossein Amir-Abdollahian

BERITA REKOMENDASI

Wakil Presiden Pertama Iran bakal mengisi kekosongan kursi Raisi setidaknya sampai 50 hari ke depan, lapor Al Jazeera.

Meski demikian, pertanyaan penting lainnya tak bisa dibungkam, tentang siapa yang akan menggantikan Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi, ketika salah satu kandidat potensial meninggal dunia.

"Ketika Iran memilih presiden baru, kami menegaskan kembali dukungan kami terhadap rakyat Iran dan perjuangan mereka untuk hak asasi manusia," kata Juru bicara utama Departemen Luar Negeri, Matthew Miller pada Senin (20/5/2024).

Dikutip dari Politico, Iran sempat meminta bantuan AS ketika melakukan upaya pencarian puing-puing helikopter yang ditumpangi Raisi.

Miller mengakui kalau Gedung Putih bersedia membantu Teheran, yang menurutnya merupakan tindakan yang bakal dilakukan sehubungan dengan situasi yang terjadi.


"(Tapi) pada akhirnya, karena alasan logistik, kami tidak dapat memberikan bantuan tersebut," ucap Millter.

Para pejabat AS harap-harap cemas menunggu kabar terbaru dari pencarian helikopter yang hilang di tengah cuaca buruk di pegunungan perbatasan Azerbaijan-Iran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas