Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Sehari Beroperasi, Dermaga Terapung Gaza Sudah 'Minta Korban' Dua Tentara Amerika 

Insiden yang menimpa dua tentara AS ini dilaporkan terjadi sehari setelah dermaga apung dioperasikan untuk menyalurkan bantuan ke Gaza.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Baru Sehari Beroperasi, Dermaga Terapung Gaza Sudah 'Minta Korban' Dua Tentara Amerika 
Komando Pusat AS
Pasukan Angkatan Darat AS, Angkatan Laut AS, dan militer Israel mendirikan Dermaga Trident, dermaga apung sementara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan, di pantai Gaza, pada hari Kamis. 

Israel telah berulang kali menargetkan warga Palestina yang kelaparan yang mencari bantuan di Gaza sejak dimulainya perang, termasuk beberapa insiden pada akhir Februari dan awal Maret, yang membuat warga Gaza mengantri untuk mendapatkan tepung yang ditembak mati oleh pasukan Israel.

Pasukan Israel telah melakukan setidaknya delapan serangan udara terhadap pekerja dan fasilitas bantuan di Gaza sejak Oktober meskipun ada komunikasi langsung dengan kelompok tersebut, kata Human Rights Watch (HRW) dalam sebuah laporan yang dirilis pada 14 Mei.

Tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen (WCK) tewas dalam serangan Israel awal bulan lalu.

Kata Israel Soal Dermaga Apung

Israel mengklaim tidak membatasi masuknya bantuan kemanusiaan dan menyalahkan PBB atas keterlambatan dalam mendistribusikan barang yang masuk ke Gaza.

Di bawah tekanan dari AS, Israel dalam beberapa minggu terakhir telah membuka dua penyeberangan untuk mengirim bantuan ke Gaza utara yang terkena dampak parah.

Meski Israel mendukung masuknya bantuan kemanusian ke Gaza, namun banyak pihak Kekhawatiran apabila, pengoperasian dermaga apung sementara itu bukan hanya untuk mentransfer bantuan dari dunia luar ke kantung Gaza, melainkan juga mengusir paksa para pengungsi yang tersisih karena perang mematikan yang akan terjadi di Rafah.

Terlebih beberapa pekan terakhir Israel telah mengintensifkan serangan ke Rafah, hingga lebih dari 450.000 warga Palestina kabur meninggalkan Raah dengan kondisi mengenaskan, kelaparan, kehausan, dan kebingungan.

BERITA REKOMENDASI

(oln/khbrn/tc/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas