Netanyahu Terisolasi, Hanya 2 dari 15 Hakim ICJ yang Dukung Israel Lanjutkan Serangan di Rafah
Hanya 2 dari 15 hakim ICJ yang mendukung Israel untuk melanjutkan serangan di Rafah, Jalur Gaza selatan, yaitu hakim Uganda dan perwakilan Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Mahkamah Internasional (ICJ) adalah otoritas tertinggi PBB yang berwenang untuk mempertimbangkan perselisihan antar negara.
Hal ini terjadi setelah keputusan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengundang menteri-menteri terdekatnya, sekelompok ahli hukum internasional, dan hubungan luar negeri ke sesi konsultasi darurat.
Sebelumnya, mereka membahas cara-cara tanggapan Israel terhadap keputusan ICJ.
Netanyahu juga membahas apakah Israel harus menanggapi keputusan tersebut dan menghentikan perang di Rafah atau mengabaikan keputusan tersebut dan melanjutkan perang.
Menurut media Israel, sumber politik yang dekat dengan pemerintah Israel mengatakan Netanyahu saat ini fokus untuk meminta sekutu dekatnya, Amerika Serikat (AS), agar menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB jika Israel dipaksa mematuhi keputusan ICJ, seperti diberitakan Aawsat.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 35.857 jiwa dan 80.293 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (24/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel