Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas Dilanjutkan Minggu Depan, Negosiator: Ada Progres
Upaya diplomatik untuk perundingan gencatan senjata Israel-Hamas diperkirakan akan dilanjutkan minggu depan, kata sumber
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Dalam pidato pembukaan di West Point pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden mengatakan AS terlibat dalam diplomasi mendesak untuk mengamankan gencatan senjata segera yang membawa pulang sandera.
Pada hari Jumat, Gedung Putih mengumumkan bahwa Biden berdiskusi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengenai inisiatif baru untuk menjamin pembebasan sandera bersamaan dengan gencatan senjata segera dan berkelanjutan di Gaza.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga berbicara dengan Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz pada hari Jumat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pertemuan tersebut, mencakup diskusi mengenai upaya terbaru untuk mencapai gencatan senjata sebagai bagian dari kesepakatan untuk membebaskan sandera dan mencegah konflik meluas ke seluruh wilayah.
Update Perang Israel Hamas
Mengutip Aljazeera, berikut informasi terbaru mengenai perang di Jalur Gaza.
- Setidaknya 35.903 orang telah tewas dan 80.420 orang terluka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas mencapai 1.139 orang dan puluhan orang masih ditawan.
- Juru bicara Brigade Qassam Abu Obeida mengatakan pejuang Hamas memancing pasukan Zionis ke dalam terowongan.
Mereka juga mengkalim menghabisi, melukai, dan menangkap sejumlah orang tak dikenal di kamp Jabalia di Gaza utara.
Militer Israel membantah klaim tersebut.
- Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan tidak perlu ada perundingan baru dengan Israel.
Baca juga: Putra Netanyahu Unggah Video Tentara Israel Memberontak Melawan IDF: Kami Kehilangan Segalanya
Ia mengatakan perundingan seperti itu hanya memberi militer Israel lebih banyak waktu untuk melanjutkan agresi di Gaza.
- Kemarahan internasional terus bergema ketika Israel mengabaikan perintah pengadilan dunia untuk segera menghentikan serangannya terhadap Rafah selatan.
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese mengatakan:
“Israel tidak akan menghentikan kegilaan ini sampai kita menghentikannya.”
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)