Israel Tak Peduli meski Rafah Dianggap Zona Aman, Tenda-tenda Pengungsi Dihujani Bom
Pada Minggu (26/5/2024) malam kemarin, pasukan pendudukan Israel membantai puluhan pengungsi di Rafah, Gaza selatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (26/5/2024) malam kemarin, pasukan pendudukan Israel membantai puluhan pengungsi di Rafah, Gaza selatan.
Meski diklaim sebagai zona aman, tragisnya, tenda-tenda yang didirikan para pengungsi di gudang UNRWA dibom Israel.
Kantor media pemerintah melaporkan, pasukan pendudukan Israel sengaja menggempur tempat itu untuk mengusir para pengungsi secara paksa.
Lebih dari tujuh rudal dan bom besar dijatuhkan, masing-masing bahkan berbobot lebih dari 2.000 pon atau 1 ton bahan peledak.
Pembantaian keji ini membuat banyak orang terluka dan puluhan lainnya berakhir mati syahid.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa pencarian orang hilang di lokasi tersebut masih berlangsung.
Tim ambulans dan pertahanan sipil kesulitan menjangkau korban yang terjebak di kamp.
Sedikitnya, 50 orang, termasuk para martir dan korban luka-luka berhasil dievakuasi oleh Pertahanan Sipil Gaza.
Setelah itu, terungkap kalau daerah yang menjadi sasaran pemboman Israel dihuni hampir 100.000 pengungsi.
Jumlah korban jiwa perang Israel-Hamas
Perang Israel dengan kelompok militan Hamas di Gaza telah memasuki hari ke-233.
Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan Israel di Rafah, Jubir Mahmoud Abbas hingga Perancis
Sejauh ini, warga Palestina yang terbunuh mencapai 35.984 orang, lalu 80.643 lainnya terluka di Gaza.
Pasukan pendudukan Israel melakukan delapan pembantaian baru terhadap keluarga-keluarga di Gaza selama 24 jam terakhir.
"Agresi Israel menewaskan 81 warga Palestina dan melukai 223 lainnya pada hari ke-233 genosida," lapor Kementerian Kesehatan di Gaza.
Banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan dan di jalanan ketika IOF mencegah ambulans dan kru pertahanan sipil menjangkau mereka.