Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situasi Kian Buruk, Indonesia Desak Eropa Dukung Penerapan Two State Solution Israel-Palestina

Menlu RI Retno Marsudi mendesak negara Eropa untuk mendukung implementasi solusi dua negara atau two-state solution, mengatasi konflik Israel-Palestin

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Situasi Kian Buruk, Indonesia Desak Eropa Dukung Penerapan Two State Solution Israel-Palestina
ANDREA RENAULT / AFP
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai situasi Timur Tengah, dan perang Israel-Hamas di markas besar PBB pada 29 November 2023 di New York City. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mendesak negara-negara Eropa untuk mendukung implementasi solusi dua negara atau two-state solution, dalam mengatasi konflik Israel - Palestina

Pernyataan desakan ini disampaikan Retno saat hadir dalam pertemuan antar beberapa negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) dan negara anggota Uni Eropa (UE) serta beberapa negara eropa lainnya, di Brussel, Belgia pada Minggu (26/52024) kemarin. 

Retno menyatakan pertemuan ini amat penting lantaran kian memburuknya situasi di Palestina, dan di satu sisi negeri zionis Israel enggan mematuhi putusan Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ).

“Pertemuan ini sangat penting artinya di tengah semakin memburuknya situasi di Palestina dan semakin tidak diindahkannya keputusan-keputusan Mahkamah Internasional oleh Israel. Pertemuan tersebut saya gunakan untuk melakukan appeals (seruan) terhadap negara-negara Eropa agar two-state solution dapat diimplementasikan,” kata Retno dalam keterangan resminya, Selasa (28/5/2024).

Adapun dalam kesempatan pertemuan di Belgia itu, Retno menyampaikan sejumlah seruan.

Pertama, Indonesia mendesak adanya gencatan senjata segera dan permanen.

BERITA TERKAIT

Semua pihak diminta berusaha agar Israel mematuhi putusan Mahkamah Internasional dan menyetop agresi militer di Rafah agar pengiriman bantuan kemanusiaan bisa dilakukan.

Kedua, Indonesia menyerukan negara-negara Eropa mendukung United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sebab UNRWA dipandang punya peran penting dalam mencegah situasi kemanusiaan semakin memburuk di Palestina.

Ketiga, Indonesia menilai penting pengakuan negara-negara dunia terhadap Palestina, dan mendorong keanggotaannya di PBB.

Setiap negara diharap menggunakan pengaruhnya untuk mencegah adanya veto yang mengeliminasi peluang keanggotaan Palestina di PBB.

Indonesia merasa bahwa keanggotaan Palestina di PBB membantu mereka membangun negaranya.

“Keanggotaan Palestina di PBB akan membantu Palestina dalam membangun negaranya,” ungkap Retno.

Sebagaimana diketahui, baru - baru ini negeri zionis Israel melancarkan serangan militer di Kota Rafah pada Minggu, 26 Mei 2024.

Serangan itu sedikitnya menewaskan 35 warga Palestina yang tinggal di pengungsian. Mayoritas korbannya adalah wanita dan anak-anak.

Israel membakar hidup-hidup pengungsi yang bermukim di tenda-tenda pengungsian.

Serangan Israel ke Kota Rafah ini bertentangan dengan seruan internasional untuk tidak melanjutkan agresi militer mereka di Palestina.

Baca juga: Pemerintah Indonesia: Serangan Israel di Kota Rafah Jelas Langgar Putusan Mahkamah Internasional

Berdasarkan data ICJ, Kota Rafah menampung sekitar 1,4 juta warga Palestina sebelum Israel menggempur kota tersebut. Kini 800 ribu warga di sana terpaksa mengungsi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas