Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Israel Kuasai Sepenuhnya Koridor Philadelphia Bisa Jadi Langkah Bunuh Diri IDF dan Warga Gaza

bahkan jika pasukan pendudukan Israel menembus sepanjang poros Philadelphia, mereka harus memperhitungkan bahwa panjang poros tersebut adalah 14 km

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Aksi Israel Kuasai Sepenuhnya Koridor Philadelphia Bisa Jadi Langkah Bunuh Diri IDF dan Warga Gaza
jcpa
DIKUASAI ISRAEL - Posisi Koridor Philadelphia (alias Poros Salah Al-Din) di Jalur Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Wilayah ini dikuasai Israel sepenuhnya dengan dalih mengontrol pergerakan Hamas di Jalur Gaza. 

Di sisi lain, penguasaan penuh Koridor Philadelphia juga akan menambah kesengsaraan warga Jalur Gaza.

Anadolu dalam ulasannya menyebut, penguasaan penuh koridor tersebut bisa menimbulkan bencana bagi masyarakat yang tinggal di Jalur Gaza yang dilanda perang karena Israel akan mengontrol masuknya bantuan dan pasokan medis ke wilayah pesisir tersebut.

Puluhan orang meninggal karena kelaparan dan dehidrasi dalam beberapa bulan terakhir.

Menyusul kemenangan Hamas dalam pemilihan parlemen pada tahun 2006, Israel memulai blokade yang mencekik terhadap Gaza, yang mana empat dari enam titik persimpangan dengan Gaza ditutup.

Tentara Israel hanya membuka sebagian Penyeberangan Erez untuk pergerakan individu dan Penyeberangan komersial Karm Abu Salem untuk masuknya barang ke Gaza.

Dalam 18 tahun terakhir, Israel menguasai semua barang yang masuk ke Gaza, dan menempatkan daftar panjang barang-barang yang tidak diizinkan masuk ke Gaza, mengklaim bahwa barang-barang tersebut memiliki kegunaan ganda yang dapat digunakan untuk keperluan militer.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara Israel memberlakukan kebijakan dan strategi kelaparan terhadap 2,4 juta warga Palestina di Gaza.

BERITA REKOMENDASI

Masyarakat di Gaza yang kehilangan sumber pendapatannya membutuhkan sekitar 7 juta makanan sehari.

Pada tanggal 7 Mei, pendudukan tentara Israel di perbatasan Rafah dengan Mesir menghalangi pasien Palestina untuk melakukan perjalanan untuk mencari perawatan medis.

Hal ini juga menghalangi masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Gaza

Mesir terus mendukung perjuangan Palestina dan menolak berkoordinasi dengan Israel mengenai masalah perbatasan.

Pada tanggal 24 Mei, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan Presiden Amerika, Joe Biden, setuju untuk sementara waktu mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Penyeberangan Karm Abu Salem Israel.

Namun, berdasarkan perjanjian ini, hanya sejumlah kecil truk bantuan yang memasuki Gaza di tengah pengetatan pembatasan yang dilakukan Israel.

Baca juga: Insiden Lagi, Giliran 4 Kapal Angkatan Laut AS Rusak: Dermaga Terapung Gaza Jadi Pangkalan Militer?

Proses pembangunan dermaga apung Gaza
Proses pembangunan dermaga apung Gaza (Twitter U.S. Central Command)

Dermaga Terapung Buatan AS Tak Efektif

Dermaga terapung buatan AS yang mulai beroperasi pada pertengahan Mei memang telah menerima pasokan bantuan secara sporadis.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas