Anggota Kabinet Perang Israel Sebut Netanyahu Menaruh Ilusi Palsu atas Serangan Rafah
Anggota kabinet perang Israel, Gadi Eisenkot menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menaruh ilusi palsu terkait serangan di Rafah.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Anggota kabinet perang Israel, Gadi Eisenkot menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menaruh ilusi palsu terkait serangan di Rafah.
Tuduhan tersebut diungkapkan Eisenkot ketika menghadiri konferensi tahunan Meir Dagan di Netanya Academic College pada Rabu (29/5/2024).
Tak hanya itu, Eisenkot juga menuduh Netanyahu memaksakan konsep kemenangan total dalam melawan Hamas.
Ia menganggap bahwa apa yang dijanjikan Netanyahu terkait serangan di Rafah dan membawa kembali para sandera ini adalah omong kosong.
“Siapa pun yang mengatakan bahwa kami akan membubarkan beberapa batalyon di Rafah dan kemudian membawa kembali para sandera adalah menyebarkan ilusi palsu,” jelasnya, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Netanyahu mengklaim bahwa serangannya di Rafah bertujuan untuk membubarkan apa yang disebutnya 'empat brigade Hamas' di kota tersebut.
Ia juga mengklaim akan mengambil kembali sandera yang berada di Gaza.
Israel memperluas serangan daratnya di Rafah pada hari Selasa (28/5/2024).
Tank-tank militer Israel juga telah mencapai pusat kota dan membombardir kamp-kamp pengungsi di Rafah.
Sejak serangan Israel di Rafah, bantuan kemanusiaan mulai terhenti.
Lantaran, wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir yang dikenal sebagai Koridor Philedelphi hampir sepenuhnya dikuasai Israel.
Eisenkot Serukan Pemilu Segera Digelar Tahun Ini
Baca juga: Kabinet Perang Israel Ancam Netanyahu soal Rencana Pascaperang Gaza, Benny Gantz: Kami akan Mundur
Pada saat yang sama, Eisenkot mengatakan bahwa pemerintahan Israel saat ini gagal total.
Menurut Eisenkot, Netanyahu hanya banyak berjanji tanpa segera merealisasikan janji tersebut.
Seperti, pemulangan sandera yang ia janjikan.