Israel Klaim Kuasai Perbatasan Gaza-Mesir, Apa Tujuan Netanyahu di Poros Philadelphia?
Israel klaim menguasai perbatasan Jalur Gaza-Mesir, apa rencana dan tujuan Netanyahu selanjutnya di Poros Philadelphia?
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Jalur ini adalah bagian dari perjanjian damai Israel-Mesir pada tahun 1979, di mana jalur itu harus diawasi untuk mengontrol masuknya senjata ke Jalur Gaza.
Setelah Israel menarik tentaranya dari Jalur Gaza pada tahun 2005, Mesir menjadi satu-satunya yang bertanggung jawab atas Poros Philadelphia.
Atas perjanjian dengan Israel, Mesir melakukan patroli di poros tersebut dan Otoritas Palestina (PA) bertanggung jawab atas Jalur Gaza.
Setelah pecahnya perang Hamas dan Fatah pada tahun 2007, Hamas mengambil alih Jalur Gaza dan PA hanya memerintah Palestina di Tepi Barat.
Israel yang menganggap Hamas sebagai ancaman, langsung memblokade Jalur Gaza melalui darat, laut dan udara.
Hal ini menjadikan Poros Philadelphia sebagai penghubung Jalur Gaza dengan dunia luar, namun Israel mengklaim Hamas membuat jalur lain melalui terowongan di perbatasan itu, dikutip dari Al Jazeera.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.161 jiwa dan 81.420 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (30/5/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel