AS dan Inggris Lakukan Serangan Udara di 13 Lokasi, 16 Tewas dan 30 Terluka, Yaman Siap Membalas
Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara ke Yaman dengan menyerang 13 lokasi. Dilaporkan, 14 Tewas dan 30 lainnya terluka.
Penulis: Muhammad Barir
AS dan Inggris Lakukan Serangan Udara ke 13 Lokasi di Yaman, 16 Tewas, 30 Terluka
TRIBUNNEWS.COM- Yaman telah berjanji akan memberikan "tanggapan yang menyakitkan” terhadap serangan udara semalam yang dilakukan pasukan AS-Inggris terhadap sasaran di negara Muslim tersebut, yang menewaskan sedikitnya 16 orang dan menyebabkan beberapa lainnya terluka.
“Yaman pasti akan menanggapi tindakan agresi Amerika dan Inggris terhadap negara kami dan koalisi Amerika-Inggris tidak akan mampu menolak tanggapan kami,” Ali al-Qahoum, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, kata televisi Lebanon al-Mayadeen.
“Amerika dan Inggris pasti memahami betapa kuatnya serangan di Yaman. Rudal balistik kami dapat menargetkan sasaran yang diinginkan di laut dan wilayah pendudukan Palestina,” katanya.
Qahoum menyatakan bahwa AS, sebagai sekutu utama Israel dan pendukung ekspansi rezim Israel dalam invasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, tidak tertarik pada deeskalasi di wilayah tersebut.
“Jika Amerika Serikat tidak berupaya memperluas cakupan perang, maka Amerika harus mengakhiri dukungannya terhadap invasi dan pengepungan Gaza. Jika tidak, serangan di Yaman akan terus berlanjut dan cakupannya juga akan meluas,” kata Qahoum.
Nasruddin Amer, anggota biro politik gerakan Ansarallah lainnya, juga mengatakan negara-negara Yaman dan Palestina pasti akan tampil berjaya dan meraih kemenangan.
“Ini adalah janji Ilahi dan pasti akan menjadi kenyataan. Sekalipun seluruh dunia menyerang Sana'a, kami tidak akan pernah meninggalkan Gaza,” tegasnya.
Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah media Yaman melaporkan bahwa serangan udara AS-Inggris menghantam gedung stasiun radio di distrik al-Hawak di provinsi strategis Hudaydah di barat Yaman pada Jumat pagi.
Pasukan AS dan Inggris juga melakukan serangan terhadap jaringan komunikasi di wilayah distrik Hayfan di provinsi Ta'izz di barat daya Yaman, dan terhadap beberapa bangunan di ibu kota provinsi Sana'a.
Saluran televisi Yaman al-Masirah mengatakan 14 orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka dalam serangan tersebut.
Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan banyak serangan pro-Palestina sejak 7 Oktober, ketika rezim Israel memulai perang Gaza.
Kapal perang Amerika dan Inggris telah melakukan serangan terhadap negara Semenanjung Arab untuk memaksa Yaman menghentikan operasinya terhadap kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan yang terletak di wilayah pendudukan Palestina.
Setidaknya 36.224 warga Palestina telah tewas dan 81.777 lainnya terluka dalam serangan brutal militer Israel yang dilancarkan setelah Badai Al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Gaza.