Media Timur Tengah: Barat Ulur Waktu agar Israel Capai Tujuan Akhirnya, yakni Kehancuran Gaza
Media Timur Tengah menyebut Barat mengulur waktu agar Israel dapat mencapai tujuan akhirnya, yakni kehancuran Gaza.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
![Media Timur Tengah: Barat Ulur Waktu agar Israel Capai Tujuan Akhirnya, yakni Kehancuran Gaza](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/all-eyes-on-rafah-ig.jpg)
Awalnya, pemerintahan dan lembaga-lembaga demokrasi liberal di Barat menggunakan taktik lunak untuk menekan perbedaan pendapat, termasuk penyensoran, pengucilan dari media arus utama, pencemaran nama baik, dan pembunuhan karakter.
Namun, ketika protes mulai merambah basis intelektual masyarakat, khususnya di kalangan mahasiswa, taktik penindasan beralih ke represi fisik.
Ribuan mahasiswa dan dosen ditangkap dan diserang oleh polisi dan agen keamanan lainnya.
Negara-negara UE tertentu bahkan melarang akademisi menyuarakan perbedaan pendapat mereka, baik secara langsung maupun online.
Antisemitisme disebut-sebut membenarkan tindakan keras fisik terhadap perbedaan pendapat di Barat.
Israel dan pemerintah barat serta perusahaan media sekutunya mengintensifkan upaya mereka untuk mengedepankan kesetaraan palsu antara anti-Zionisme dan antisemitisme .
Apa yang kita saksikan, penindasan dan pembatasan, mungkin hanyalah permulaan.
Dukungan Barat untuk memberi Israel waktu ekstra untuk melakukan pemusnahan dan penghancuran lebih lanjut di Gaza tidak akan menghentikan perjuangan untuk mengubah Palestina, dari tempat terkutuk di Bumi menjadi tempat kemanusiaan non-kolonial.
Baca juga: Abu Obeida
Dalam perjuangan panjang demi kebebasan dan kesetaraan, penindasan kolonial pada akhirnya akan dikalahkan.
Perkembangan terbaru Perang Israel-Hamas
- Dikutip dari Al Jazeera, pemandangan kehancuran muncul setelah pasukan Israel menarik diri dari kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
Pasukan Israel sudah hampir tiga minggu operasi Israel di sana.
- Israel meningkatkan serangan mematikannya terhadap kota Rafah.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan 32.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah dalam dua hari terakhir.
- Dalam perkembangan lain, seorang pria Palestina meninggal karena luka yang diderita oleh peluru Israel selama serangan ke kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki.
Agresi tersebut menyebabkan lima orang lainnya terluka.
- Hamas telah memberi tahu para mediator tentang kesiapannya untuk mencapai “kesepakatan penuh” dengan Israel jika mereka “menghentikan perang dan agresinya” di Gaza.
- Perdana Menteri Slovenia Robert Golob mengatakan pemerintahnya telah menyetujui keputusan untuk mengakui negara Palestina.
Slovenia menyerahkan keputusan akhir ke tangan parlemen, yang harus menyetujuinya.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.