Pesan Menohok Brigade Al-Quds untuk Tentara Israel: Musuh Akan Tinggalkan Gaza dengan Rasa Malu
Brigade Al-Quds memberikan pesan menohok untuk Tentara Israel, di mana mereka akan meninggalkan Gaza dengan rasa malu.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Cabang militer kelompok Perlawanan Palestina, Jihad Islam, Brigade Al-Quds memberikan pesan menohok untuk Tentara Israel.
Abu Hamzah juru bicara Brigade Al-Quds, menyampaikan agar Israel menarik pasukannya dari Gaza, sebagai syarat sandera Israel dapat kembali.
“Satu-satunya cara untuk mendapatkan kembali tawanan Anda (Israel) adalah dengan menarik diri dari Gaza, melakukan kesepakatan pertukaran, dan mengakhiri agresi," ujar Abu Hamzah, mengutip Palestine Chronicle, Minggu (2/6/2024).
Tak hanya itu, Abu Hamzah juga menyebut bahwa pasukan Al-Quds dalam kondisi siap dan prima bertempur di Jalur Gaza.
“Kami meyakinkan musuh bahwa kami masih dalam kondisi prima."
“Teror gesekan yang akan datang akan memaksa musuh meninggalkan Gaza dengan rasa malu," ungkapnya.
Abu Hamzah menyebut hasil dari kemauan keras dan pengorbanan besar dalam Pertempuran Banjir Al-Aqsa secara bertahap menjadi nyata.
Hal ini juga melalui dukungan global terhadap perjuangan Palestina.
“Kami menyampaikan salam dan terima kasih kepada kelompok dukungan di Yaman, Irak, dan Lebanon di tengah eskalasi mereka yang nyata, terus-menerus, dan menyakitkan terhadap pasukan musuh.”
Dalam laporannya, Abu Hamzah tegas mengatakan zionis Israel telah melakukan genosida total terhadap warga sipil Gaza, di mana mereka tidak bersenjata.
Disebutkan juga dalam upaya kemerdekaan Palestina, Al-Quds, bersama dengan faksi perlawanan, melancarkan perang eksistensial di Tepi Barat dan Gaza.
Baca juga: Brigade Al Qassam Ledakkan Enam Tentara Israel di Simpang George Rafah, Komandan IDF Bertumbangan
Dalam beberapa minggu terakhir, Al-Quds telah melakukan banyak operasi penembak jitu di semua area serangan.
“Kami mengumumkan penonaktifan dan penghancuran puluhan kendaraan di Rafah, Jabalia, Al-Zaytoun, dan di pinggiran gubernuran pusat dengan peluru tandem, bom barel berdaya ledak tinggi, dan Ababil," ujar Abu Hamza.
Al-Quds juga menembak jatuh 11 pesawat Israel, termasuk SkyLark, Quadcopter, dan pesawat intelijen dan pengintaian lainnya di zona konfrontasi dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Pejuang Palestina itu juga mengumumkan bahwa hampir setiap hari menargetkan pasukan musuh dan pertemuan mereka di Rafah, Jabalia, dan Netzarim dengan lusinan mortir dan roket 107 mm.
“Dalam beberapa hari terakhir, kami telah mengebom wilayah Gaza, Bir Sabi’, Sderot, dan menduduki Asqalan sekaligus menghadapi pasukan musuh yang putus asa di Rafah," lanjutnya.
Hingga Al-Quds terlibat dalam pertempuran keamanan yang kompleks untuk mempertahankan tawanan musuh.
Update Jumlah Korban di Gaza
Setidaknya 36.379 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel, kata Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu (1/6/2024).
Kementerian Kesehatan Palestina menambahkan bahwa 82.407 orang lainnya juga terluka dalam serangan gencar tersebut.
“Serangan Israel menewaskan 95 orang dan melukai 350 lainnya dalam 24 jam terakhir,” kata pernyataan itu.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya, mengutip Anadolu Agency.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Israel disebut melakukan genosida di Gaza oleh Mahkamah Internasional.
Adanya hal tersebut Mahkamah Internasional telah memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan tempat lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)