Jelang Pemilu AS, Donald Trump Bikin Akun TikTok, Video Pertama yang Diunggah Ditonton 59 Juta Kali
Mantan Presiden Donald Trump membuat akun TikTok pada Sabtu (1/6/2024). Video pertama yang diunggah saat ini telah ditonton 59 juta kali.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Donald Trump membuat akun TikTok pada Sabtu (1/6/2024).
Dalam video pertama yang ia posting, menampilkan kehadiran dirinya di pertarungan UFC bersama CEO UFC Dana White di Newark, New Jersey.
White membuka video tersebut dengan mengatakan bahwa saat ini Trump telah memiliki akun TikTok.
“Presiden sekarang menggunakan TikTok,” kata White, dikutip dari huffpost.
“Ini suatu kehormatan bagi saya,” jawab Trump sebelum klip berdurasi 13 detik tersebut beralih ke gabungan momen-momen dari acara malamnya.
Hingga saat ini (3/6/2024), video tersebut telah ditonton 59 juta kali.
Setelah video tersebut diunggah, banyak penggemar yang mengomentari video tersebut.
"Saya menyaksikan sejarah," tulis seorang komentator dengan tangan berdoa dan emoji menangis.
“Saya sangat senang bisa memilih dia," kata penggemar lainnya.
“Biar jadikan akunnya paling terkenal di Tik Tok!” komentar warganet lainnya.
Sementara itu, akun TikTok Trump juga telah mendapatkan lebih dari 3,4 juta pengikut.
Juru bicara Trump Steven Cheung mengatakan langkah peluncuran akun TikTok Trump ini dinilai dapat membantu Trump mendapatkan dukungan dari anak-anak muda di Pemilu AS.
Baca juga: Donald Trump Dinyatakan Bersalah atas Kasus Uang Tutup Mulut, Akankah Dipenjara? Bisa Maju Pilpres?
“Kami tidak akan membiarkan pihak mana pun tidak terlindungi dan ini mewakili upaya terus menjangkau khalayak muda yang mengonsumsi konten pro-Trump dan anti-Biden,” kata juru bicara Trump Steven Cheung, dikutip dari AP News.
Dipilihnya acara UFC sebagai tempat video awal Trump diunggah, Steven mengatakan bahwa ini adalah waktu yang tepat.
Pasalnya, di acara tersebut, Trump mendapatkan sorakan dukungan dari para penggemarnya.
“Tidak ada tempat yang lebih baik daripada acara UFC untuk meluncurkan Tik Tok milik Presiden Trump, di mana ia menerima sambutan bak pahlawan dan ribuan penggemar menyemangatinya,” tambahnya.
Sebelumnya, Trump sempat ingin mencoba melarang aplikasi ini saat ia masih menjabat menjadi Presiden Amerika Serikat.
Alasan ia melarang aplikasi ini karena masalah keamanan.
Pada bulan April, Kongres meloloskan undang-undang yang akan memaksa penjualan TikTok oleh pemiliknya di Tiongkok, ByteDance, atau langsung melarang aplikasi tersebut, yang menampung sekitar sepertiga orang dewasa AS.
Undang-undang tersebut juga telah ditandatangani Presiden Biden keesokan harinya, dikutip dari Vanity Fair.
Namun, pada awal siklus kampanye ini, Trump membalikkan masalah ini.
Ia menyalahkan Biden karena melarang TikTok.
“Agar semua orang tahu, terutama kaum muda, Joe Biden yang bertanggung jawab atas pelarangan TikTok,” tulisnya di platform Truth Social miliknya.
“Dialah yang mendorong penutupannya, dan melakukannya untuk membantu teman-temannya di Facebook menjadi lebih kaya dan lebih dominan, dan mampu terus melawan, mungkin secara ilegal, Partai Republik," jelasnya.
Sementara terkait undang-undang dilarangnya TikTok, perusahaan induknya, ByteDance menggunggat undang-undang tersebut pada bulan lalu.
Mereka mengatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak kebebasan berpendapat perusahaan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Donald Trump, TikTok dan Pemilu AS 2024