Pemilu India Pecahkan Rekor Dunia, Tercatat 642 Juta Pemilih Gunakan Hak Suaranya
India mengklaim juga memecahkan rekor penyampaian hak suara oleh kaum wanita dengan catatan 312 juta pemilih perempuan dalam pemilu kali ini.
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Catatan istimewa diraih dalam gelaran pemilu legislatif India tahun ini guna menentukan anggota dewan Lok Shaba periode 2024-2029.
Dalam pemilihan anggota dewan di Pemilu 2024 kali ini, India mencatatkan rekor dunia dengan 642 juta pemilih menggunakan suaranya.
Selain itu, India mengklaim juga memecahkan rekor penyampaian hak suara oleh kaum wanita dengan catatan 312 juta pemilih perempuan dalam pemilu kali ini.
Dikutip Tribunnews dari NDTV, klaim ini diungkapkan oleh Ketua Komisi Pemilihan India, Rajiv Kumar, pada hari Senin (3/6/2024).
Dalam konferensi pers di awal pekan ini, ia mengatakan jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pemilihan Lok Sabha tahun ini telah memecahkan rekor dunia.
Rajiv mengaku Komisi Pemilihan India juga telah menerjunkan lebih dari 68.000 tim pemantau dan menggandeng 15 juta personel guna mengawal keamanan pemungutan suara.
Angka tersebut juga menunjukkan besarnya anggota penyelenggaraan atau panitia pemilu terbesar di dunia klaim Rajiv.
"India mencetak rekor dunia dengan 642 juta pemilih, termasuk 312 juta perempuan, berpartisipasi dalam pemilihan Lok Sabha tahun ini," kata Kumar.
Masifnya jumlah anggota kepanitiaan Pemilu India tahun ini juga ditandai dengan besarnya mobilitas para anggotanya untuk mengawal pemilihan Lok Sabha tahun ini.
Hal ini diutarakan oleh Rajiv Kumar yang mengklaim bahwa pihaknya hampir menggunakan empat ratus ribu unit kendaraan guna membantu mobilitas penyelanggara pemilu.
Rajiv juga menyebut setidaknya ada 135 kereta khusus, dan 1.692 pengiriman udara digunakan untuk melakukan pemilihan Lok Sabha 2024.
Baca juga: Cuaca Panas di India di Atas 45 Derajat Celcius, Total 58 Orang Tewas
Terkait masalah dalam penyelenggaraan pemilu kali ini, Rajiv mengaku pihaknya berhasil menekan error pemilihan suara ulang secara signifikan dibanding penyelanggaraan pemilihan sebelumnya di tahun 2019.
"Hanya 39 pemungutan ulang yang terjadi dalam pemilihan umum 2024 dibandingkan dengan 540 pemungutan ulang pada tahun 2019," katanya.
Tekait statistik daerah mana yang paling banyak menunjukkan peningkatan partisipasi suara, Rajiv mengatakan bahwa area Jammu dan Kashmir patut diacungi jempol.
Rajiv mengatakan bawha Jammu dan Kashmir mencatatkan partisipasi tertinggi dalam empat dekade terakhir, yakni mencapai angka 58,58 persen pemilih.
(Tribunnews.com/Bobby)