Dunia Investasi Israel Babak Belur akibat Boikot & Perang Gaza, Investor Ramai-Ramai Tarik Dana
Investor mulai ramai-ramai tarik dana dari Israel setelah perang di Gaza meletus.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM – Seorang pejabat senior perbankan Israel curhat bahwa kondisi investasi di Israel kini buruk karena efek perang di Jalur Gaza.
Pejabat itu mengatakan saat ini investor mulai ramai-ramai menarik dana mereka dari Israel. Dia memperkirakan ada penarikan dana yang bernilai hingga miliaran shekel.
Di samping itu, dia menyebut pembelian obligasi Israel sudah berkurang secara signifikan. Situasi seperti ini belum pernah terjadi dalam bertahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, perusahaan-perusahaan Israel kini juga tidak memindahkan dana ke luar negeri.
“Kami menjadi tidak disukai secara ekonomi, hampir paria di beberapa bidang,” kata pejabat itu dikutip dari Yedioth Ahronoth.
Banyak perusahaan kini berisiko karena entitas internasional memberlakukan boikot informal terhadap perusahaan dan pabrik Israel, menghindari investasi di sini,” katanya menambahkan.
Dia berharap pemerintah negara Zionis itu segera bergerak untuk mengatasi persoalan itu.
“Pemerintah harus segera membuat rencana darurat untuk menyelamatkan entitas bisnis dari situasi yang bisa menjadi ancaman nyata bagi stabilitas ekonomi Israel,” ujarnya.
“Pada masa perang, kita memerlukan strategi yang tidak hanya melenyapkan sosok seperti Sinwar (pemimpin Hamas), meski hal itu penting, tetapi juga melindungi dan mempertahankan beberapa perusahaan besar Israel serta bisnis kecil.”
Kepala Otoritas Keamanan Israel Seffy Zinger juga mengungkapkan adanya penurunan investasi.
“Bahkan, sebelum perang, ada penurunan investasi asing di Israel. Perang ini mempercepat kecenderungan itu,” ucap Zinger.
Baca juga: Tingkatkan Risiko Kelaparan di Gaza, Oxfam: Israel Halangi Bantuan Secara Sengaja, Ilegal, dan Kejam
Zinger berujar bahwa investor asing telah menarik dana lebih dari 34 miliar shekel dari pasar saham Israel sejak perang di Gaza pecah.
“8 miliar dari ekuitas, 14 miliar dari obligasi pemerintah, 6 miliar dari pinjaman jangka pendek, dan 5 miliar dari obligasi perusahaan.”
Ekonomi terkontraksi 20 persen
Ekonomi Israel dilaporkan terkontraksi hingga 20 persen pada akhir tahun 2023.