Israel Sebut 80 Sandera Masih Hidup di Jalur Gaza, Setidaknya 43 Sandera Tewas
Israel sebut 80 sandera masih hidup di Jalur Gaza. Setidaknya 43 sandera tewas selama operasi militer Israel di Jalur Gaza.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Israel memperkirakan masih ada 80 sandera Israel yang ditahan oleh gerakan perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Jalur Gaza.
Jumlah itu diperoleh setelah Israel mengumumkan pada Selasa (4/6/2024) bahwa 43 sandera tewas secara in absensia.
"Empat sandera lagi telah ditambahkan ke daftar korban jiwa sehari sebelumnya, dengan Haim Perry, Yoram Metzger, Amiram Cooper, dan Nadav Popplewell diyakini telah terbunuh di Kota Khan Younis di Gaza selatan beberapa bulan yang lalu," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, Selasa (4/6/2024).
Keempat sandera tewas saat militer Israel beroperasi di kota tersebut.
Israel mengatakan belum bisa menentukan penyebab kematian mereka dan jenazah mereka masih berada di Jalur Gaza.
“Kami sedang memeriksa semua opsi. Ada banyak pertanyaan,” kata Daniel Hagari.
“Kami akan segera menyampaikan temuannya, pertama kepada keluarga mereka, dan kemudian kepada publik. Kami akan menyajikannya secara transparan, seperti yang kami lakukan selama ini,” imbuhnya.
Pejabat Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada berbagai media bahwa jumlah 80 orang yang diperkirakan masih hidup kemungkinan jauh lebih rendah dan lebih banyak lagi sandera yang tewas, seperti diberitakan Politico.
IDF Nyatakan 4 Sandera Israel Tewas
Tiga dari empat sandera yang dinyatakan tewas kemarin pernah muncul dalam sebuah video yang dirilis Hamas pada 18 Desember 2023 dan memohon agar pemerintah Israel segera menyetujui kesepakatan pertukaran sandera.
Pada bulan Maret 2024, Hamas mengklaim Haim Perry, Yoram Metzger, Amiram Cooper yang muncul dalam video itu terbunuh oleh serangan Israel di Khan Yunis.
Baca juga: 4 Sandera Israel Tewas, Brigade Al-Qassam Pernah Rilis Video Mereka di Jalur Gaza
Kemudian, pada Mei 2024, Hamas mengumumkan Nadav Popplewell meninggal karena luka yang diderita selama serangan udara Israel di Gaza.
Hamas mengatakan banyak sandera telah terbunuh oleh operasi darat dan udara Israel di Gaza.
“Sudah waktunya untuk mengakhiri siklus pengorbanan dan pengabaian ini,” kata Hamas setelah pengumuman tersebut.
“Pembunuhan mereka di penangkaran adalah tanda aib dan refleksi menyedihkan atas pentingnya penundaan kesepakatan sebelumnya,” lanjutnya, dikutip dari AP.